Sunday, April 18, 2010

ternyata.

kukira aku sudah bahagia, ternyata aku hanyalah seorang saja.
lainnya, tidak bahagia. kupikir ia samasama bahagia, ternyata tidak.

kenapa ga sadar dari dulu kalo aku jadi benalu?

hanya dalam satu postingan, kamu menjawab semua pertanyaan yang dulu kutanyakan.

OK, aku coba untuk tidak menirumu lagi.

akan coba kutinggalkan, asal kamu ga membenciku.
kekanakan bukan?

aku memang begitu?

lalu?






gomennasai.


ternyata aku yang zurui, maaf ya. kucoba untuk tidak lagi.


aku menyakiti hatimu, bukankah begitu?
ok, aku tahu.

aku akan mencoba hidup dengan caraku sendiri.


hanya satu alasan, apabila kau menanyakannya, (mungkin?)

karena aku sekali lagiiiii tidak ingin kehilangan orang yang berharga.
mungkin kamu lebih berpengalaman.

tapi kehilangan orang berharga untuk pertama kalinya?
aku belum berpengalaman, maaf.
hanya seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan miliknya yang berharga, walupun itu sama sekali tidak penting. maaf.

jawablah, terakhir.

kau membenciku? kenapa tidak bilang daridulu?
aku akan mencoba untuk tidak egois. kukira aku mencoba membantu untuk menghancur siapa saja yang membuatmu sedih. tapi ternyata akulah yang selalu kejam.

lalu, apa aku harus menghancurkan diriku sendiri?

ok, aku akan menghancurkannya. perlahan.

karena aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. maaf.

moshiwake arimasen deshita, kupikir masih bisa lebih lama lagi.

No comments:

Post a Comment