Showing posts with label permintaan maaf. Show all posts
Showing posts with label permintaan maaf. Show all posts

Tuesday, November 09, 2010

masa lalu.

okeh, mungkin beda dikit sama postingan gajeh tentang diri aku sebenernya,
aku ga pernah cerita masa lalu kan? hehe
kali ini aku mau menyinggung satu masalah dari kepingan masa lalu masa lalu yang sebenernya ga pengin aku buka lagi ..

ya ga pengin baca, plis jangan baca ok?

Thursday, September 09, 2010

nothing but. . sorry.

mau lebaran.
mungkin kalau mau minta maaf harusnya bukan cuma waktu lebaran ya.
kapan terakhir kali aku minta maaf "kayak gini" sama kamu?
mungkin udah agak lama.

mungkin karena waktunya tepat.
aku mau bilang,

aku minta maaf. bener-bener minta maaf.
mungkin habis ini, bahkan satu-dua detik setelah kamu baca ini,
aku bakal bikin salah lagi ke kamu.
tapi aku minta maaf ke kamu dengan setulus yang aku bisa.

aku minta maaf karena udah bikin kamu stress.
karena udah bikin kamu kecewa,
karena udah bikin kamu ngerasa di khianati,
karena udah bikin kamu mangkel,
karena udah bikin kamu pengin ngebantai,
karena udah bikin kamu serasa terbakar api karna emosi,
karena udah bikin kamu tambah frustasi dan tertekan,
karena udah bikin kamu tambah pusing,
karena udah bikin kamu enek kalo liat mukaku,
karena udah bikin kamu be-te,
karena udah bikin kamu sedih,
karena udah bikin kamu kesel,
karena udah bikin kamu marah,

aku punya banyak banget kesalahan yang gak terhitung sama kamu.
mungkin liat mukaku disekolah aja udah bikin kamu mangkel,
mungkin liat postingan blog ku aja udah bikin kamu emosi,
mungkin liat wall dan statusku aja udah bikin kamu pengin ngebantai,

maafin aku. maaf kan aku.
aku yakin aku pasti bakal bikin kamu mangkel lagi, bete lagi, kesel lagi, emosi lagi, pengin ngebantai lagi.
walaupun begitu, aku minta maaf.

minta maaf karena udah ngelakuin hal yang udah bikin kamu kesel.

sering mbicarain kamu tanpa sepengetahuan kamu,
sering nyembunyiin sesuatu tanpa sepengetahuan kamu,
sering emosi dan berprasangka buruk ke kamu tanpa sepengetahuan kamu,
sering iri dan kesel sama kamu,
sering suka ke hal-hal yang juga kamu sukain padahal itu bikin kamu mangkel,
sering bicara seenaknya tanpa memperhatikan perasaan kamu,
sering nyakitin hati kamu.

orang minta maaf untuk berusaha berubah.
mungkin aku bakal berusaha untuk berubah walaupun hanya sedikit.
mungkin seterusnya aku bakalan terus bikin mangkel dan enek kamu.
bikin kamu kesel dan kecewa.

aku gak maksa kamu untuk maafin aku.
tapi aku udah minta maaf setulus yang aku bisa.
aku hanya berharap kamu maafin aku.
karna aku sering jadi the worst yang menyebalkan.
bahkan aku gak yakin kamu bakal maafin aku.
karna seabrek kesalahan yang udah aku lakuin.

aku gak ingin bilang apa-apa lagi kecuali, maaf.

semoga aku, juga kamu bisa lebih baik dari pada sebelumnya.

Wednesday, June 09, 2010

Yell

I look back on the footprint I’ve left again and again
Thinking “Where is ‘me’ now?”
I scooped up the dead leaves in my arms
And drew my dreams on the autumn window with my numb fingertips

I have wings but I can’t fly
I’m afraid of being alone, it’s too painful
We’re leaving behind those days of cuddling in the gentle sun
And walking on to our lonely dreams

Goodbye isn’t a sad word
It’s a yell that connects us to our respective dreams
I’ll hold the days we spent together in my heart
And take off alone to my next sky

Why do we get impatient for an answer
And search for ourselves in darkness so deep that we get lost in it?
When we have the tears and straightforward smiles
Of just loving someone, right here?

When it comes to our real selves, we get off track, get confused
And think it’s made up by other people’s words
We’ll take hold of our natural weakness and the strength to face it
And start running to tomorrow for the first time

Maybe every time we say goodbye to someone
We can change, we can become stronger
Even if we take off to different skies
This love won’t stop, it still remains in my heart

Ever since I realised there’s no such thing as eternity
The day we laughed together, and the day we sang together
Have become strongly, deeply carved into my heart

That’s why you, that’s why us
Aren’t anybody else, can’t be beaten by anyone
We raised our voices and promised that we’d live our lives our way
Each of us chose our own path

Goodbye isn’t a sad word
It’s a yell that connects us to our respective dreams
Until we meet again someday
I won’t forget this pride, my friend, into the sky

We have a word that we share
It’s a yell that connects our voices, one heart to another
I’ll hold the days we spent together in my heart
And take off alone to my next sky

--

Thank you, for this three years,
Thank you, for always smiling for me,
Thank you, for spending our days together,
Thank you, for all of your kindness to me,
Thank you, for the courage you gave to me,
Thank you, for taught me many things that I don’t know before,

I know this isn’t a good “goodbye” words.
Perhaps we can meet again, someday.
Sooner or later,
I’m sure we can be a better person, better than before,

i don’t know, someday, if we meet by an accident,
we still remember each other or not,
but, the one thing you must know,
the one who filling my days in this three years was you,
the one who brightening my days in this three years was you,
just remember that we ever meet by bonds named a friend.

Then,
Sorry, I believe I ever make you hurt.
Sorry, I know this is so late to say, “ I have a mistakes “ to you.
Sorry, I know this is so late to make up wound.
Sorry, I can't say this simple words directly.
I’m sorry, teribbly sorry. If you can't forgive me, at least, you can forget me.

“ Ever since I realized there’s no such thing as eternity.
The day we laughed together, and the day we sang together.
Have become strongly, deeply carved into my heart. “

Let’s make a “goodbye” words to be a yell.
That echoing in our heart, make us to be stronger, stronger, and stronger.
To realize that all things we meet, is come and go everyday.

Thank you, in this three years,
I'm happy because of you.

ja ne.

Sunday, May 09, 2010

08 May 2010, 22:43 PM

tidak perlu, kau tidak perlu mengembalikannya.
tidak perlu, tidak perlu meminta maaf berulang kali.
tidak perlu, kalau kau sampai mengatakan nya sekali lagi maka aku akan membekap mulutmu, menghentikan jemarimu untuk menulisnya.
berhenti.

tapi katakatamu benar,
kau memang merubah hidupku.
kau benar,
kau menjadikan aku merasakan sesuatu yang buruk yang belum pernah kualami sebelumnya.
kau benar,
kata maafmu tidak membuatku puas karena aku ingin kau tidak mengatakannya lagi.

benarkah?
apa aku selalu menyalahkan diriku sendiri?
terimakasih membuatku sadar akan hal itu.
apa aku tidak berterimakasih kepada Penciptaku?
terimakasih, aku akan mencoba merubahnya.
apa sikapku begitu tidak pantas?
terimakasih, aku akan coba merubahnya.

tidak, aku tidak pernah melihatmu menyalahkan diri sendiri,
memang, pertamanya aku pikir kau sedikit menyebalkan.
tetapi, setelah kupikir lebih lanjut,
sepertinya kau punya alasan untuk melakukannya, dan itu kenyataan bukan?

tidak, kalau kau mau tahu jawabannya, aku akan bilang tidak.
apakah perasaan itu akan terobati?
sedaridulu aku sudah bilang tidak, walauhanya dalam hati.
aku tidak merasa terobati, sama sekali, justru malah mungkin aku akan merasa makin sakit.
tapi entah kenapa, aku selalu merasa ingin melakukannya.
didalam hatiku selalu ada yang menggerutu,
disisi lain, selalu saja ada sisi yang menghibur.

tapi sepertinya perasaan menggerutu itu lebih besar.
" mengapa dia begini? " atau " mengapa dia begitu? "
" aku salah ya? aku salah apa? " atau menyerah saja seperti " ah, iya, benar itu salahku, lalu kenapa?" yang seperti itu lah.

asal kau tahu saja, pembawaanku memang begini,
jadi kau tidak usah begitu khawatir, setidaknya sejak dulu aku begini.
sejak sebelum aku bertemu denganmu, aku selalu menemukan teman yang salah, misalnya, kau dan temanmu dekat sekali, tetapi ketika sudah berpisah kelas, kau dan ia akan jadi orang yang sudah tidak kenal satusama lain lagi.

sedaridulu persepsiku memang salah.
berbeda, ketika masuk ke SMP ini aku ingin menemukan seseorang yang berbeda.
adakah seseorang yang berbeda dengan orangorang yang telah meninggalkanku selama ini?
adakah seorang saja? bisakah aku bertemu dengannya?

dan detik ini, kupikir, aku sudah menemukannya. setidaknya kami saling kenal selama tiga tahun bahkan lebih.
menyenangkan bukan? aku selalu berkata begitu, entahpada siapa.
entah kenapa. aku pun tidak tahu. aku hanya berpikir "jangan melupakan hal ini!" dan sebagainya.

marah ? tentu saja, tapi mungkin itu terlalu kejam untuk dibilang marah, untukku.
hanya kesal. kadang aku kesal terhadap hal sepele yang kadang tidak kau sadari. haha, maafkan aku tentang hal itu,ya?
tidak sanggup mengekspresikannya? mungkin bagi sebagian orang, ah, tidak, menurutku 99/100 orang di hidupku tidak tahu.
tapi ada yang selalu tahu kalau aku sedang kesal, kok. orang itu, orang yang baaaaaaikk sekali, namun misterius. sepertinya kau tahu siapa.
kau yakin aku merasakannya? bahkan akupun yakin sekali kalau aku juga merasakannya.

naluri? kepekaan? mungkin.
berarti aku juga punya naluri, setidaknya biarkan aku yakin akan hal itu.
lengah? mungkin sebagian hidupku terdiri dari kelengahan. mungkin,

daijobu, tidak apaapa.
membuatku ambruk atau apapun juga takapa.
aku sengsara? aku terlihat sengsara? waah, gawat.
aku memang tak bisa menyembunyikan ekspresiku ya. bodoh sekali.
kupikir, aku diam, diam saja, aku berpikir bahwa diam akan membuatku melupakan apa yang membuatku diam itu.
buktinya, tidak bisa lepas, sungguh! walau diampun, aku masih memerhatikan semuanya.

lugu? jahat sekali kau bilang begitu, seharusnya polos! hehe.
apa? sudah tersampaikan? aku senang sekali.
tapi bukankah kamu pernah bilang bahwa aku tidak mengerti dirimu sama sekali?
kadang kau membuatku bingung, tapi itu cukup menyenangkan.

kau memintaku untuk tidak sakit lagi?
maaf, kalau sakitku membuat hatimu lebih sakit lagi.
aku terlalu memaksakan diri ya? begitukah?
tetapi, entah kenapa, aku hanya ingin memaksakan diri. hanya ingin.
aneh sekali bukan?

tidaaaaaaaaaaaaaaaaak.
sekali lagi aku katakan tidak, AH, bahkan ribuan kali, jutaan kali, milyaran kali. triliunan kali aku katakan tidak.
walaupun dengan apapun, tidak, kau tidak bisa musnah. walau dalam ingatanku kau musnah, di dalam dadaku kau tidak akan pernah musnah.
seperti ei-chan, seperti yang lain, kau tidak akan musnah.
aku hanya ingin kau menghapusnya, menghapus kewajiban itu.
tidak usah terlalu repot untuk menanggung beban itu, sudah kubilang aku tidak ingin merepotkanmu bukan? kau ingat?
biarkan saja, iblis pun, setan pun, apapun. bukankah semuanya punya itu dalam hatinya.
termasuk aku tentunya.
biarkan saja, semua orang di kelas, ei-chan, kamu. semuanya. aku akan selalu mengingatnya, memikirkannya, tidak pernah berhenti. bukankah harta karun yang paling berharga didunia ini adalah teman?
ketika aku memikirkan hidupku, diriku.
walaupun aku sudah berusaha untuk melupakanmu pun.
seperti halnya kau, kau juga bagian dari hidupku, teman adalah bagian dari hidupku.
bukankah wajar ketika aku memikirkannya?
ketika aku memikirkan hatiku, aku terlalu takut untuk melupakan orang lain.
aku berpikir dengan dua hal, otakku dan hatiku.

menurutku itu bukan hal yang salah.

jadi, kesimpulannya.
kau tidak perlu terlalu repot untuk memikirkan ku. walaupun mungkin kau akan jawab, "mana bisa semudah itu!" dan sebagainya.
cukuplah berpikir sederhana, ketika kau senang, aku juga akan ikut senang kok.
ketika kau tersenyum, kau akan selalu membuatku senang.
maka dari itu, aku selalu khawatir melihatmu bersedih, aku akan merasa lebih sedih lagi. mungkin seperti halnya dirimu.
aku senang melihat orang bahagia.

ketika kau bilang bahwa kau membawa hal yang buruk ketika kau bersama ku.
aku senang, bukankah merasakan hal buruk itu lebih baik daripada tidak sama sekali?
ketika kau bilang bahwa kau merubah hidup ku, itu benar.
kau merubah hidupku, dalam arti yang baik.
ketika kau bilang bahwa kau selalu membawa luka yang menyayat hatiku,
bukankah luka itu selalu membekas jauh lebih dalam dibandingkan kebahagiaan.
kalau kau benar, kau menyakiti hatiku pun, aku senang.
kupikir aku akan bisa mengingatmu lebih lama.

pikiran yang aneh bukan?

sedaridulu aku bukan pengingat yang baik.
mungkin setahun dua tahun lagi, ketika aku sudah tak bersama mu dan yang lain lagi, aku sudah tidak ingat.
tetapi lain cerita, ketika semuanya meninggalkan sesuatu disini, di otakku.
ketika aku selalu bilang bahwa kalian adalah yang berharga,
lima atau sepuluh tahun lagi,
aku mungkin akan masih ingat.

kesakitan itu, luka itu, catatan catatan konyol ini.
mungkin sekarang akan menjadi sesuatu yang menyedih kan dan memusingkan,
tetapi di dalam hati aku senang, karena suatu hari nanti aku akan mengingatnya sebagai sesuatu yang menyenangkan.
bahkan saat ini,
aku selalu mengingat ini sebagai sesuatu yang mendebarkan.
kesakitan yang belum pernah kualami sebelumnya.
luka yang belum pernah kualami sebelumnya.
kejadiankejadian yang belum pernah kualami sebelumnya.

walaupun kau berpikir kau membawa keburukan padaku pun,
mengubah hidupku pun,

kau telah mengajarkan banyak sekali hal yang belum pernah kutemui sebelumnya,
kau telah membawaku kedalam dunia yang belum pernah kupijak sebelumnya,
kau membantuku menemukan apa yang seharusnya kutemukan,
kau membuatku mengalami banyak hal yang belum pernah ku alami sebelumnya.
terimakasih banyak, terimakasih.
aku tidak tahu berapa kali aku akan berterimakasih.

...terimakasih. kau mengajarkanku mengerti betapa pentingnya orang lain bagiku.
kau selalu membawa hal yang cerah, terang, lively.

tiga tahun ini.
kebahagiaan ini,
kesakitan ini,
tawa ini,
luka ini,
harta karun ini,
biarkan aku, mendekapnya lebih lama lagi.
walau sakit, walau berat.
teruslah berjalan, tanpa melupakannya.
di jalan yang kita anggap benar, yang kita anggap bercahaya.

dimanapun kau berada,
aku akan selalu mendoakanmu,
terlingkupi dunia yang berwarnawarni.
seperti halnya dunia yang telah kau bawa padaku, beserta temanteman kita yang tidak terlupakan.
tidak sebaik yang kukirapun tidak apa.

walau sudah tidak bersamapun.
katakatamu akan selalu kuingat.

jangan bersedih lagi.

kuharap selamanya akan begini.


terimakasih, telah mencurahkan begitu banyak waktu, perhatian, dan perasaan padaku.
aku senang, aku senang dengan kebahagiaan ini, dengan luka ini. dengan kekonyolan ini.
aku senang.




...terimakasih banyak, rasa terimakasih ini tidak akan berubah.




09 May 2010, 00:03.


ketika aku pernah bilang aku ingin rasa "ingin mengerti" ini tersampaikan,
sekarang, aku ingin, doa ini, selalu tersampaikan kepadamu.
berbahagialah, aku akan senang.

PS: mungkin catatan ini seperti catatan orang mau mati? ah sudahlah,



Sunday, April 18, 2010

ternyata.

kukira aku sudah bahagia, ternyata aku hanyalah seorang saja.
lainnya, tidak bahagia. kupikir ia samasama bahagia, ternyata tidak.

kenapa ga sadar dari dulu kalo aku jadi benalu?

hanya dalam satu postingan, kamu menjawab semua pertanyaan yang dulu kutanyakan.

OK, aku coba untuk tidak menirumu lagi.

akan coba kutinggalkan, asal kamu ga membenciku.
kekanakan bukan?

aku memang begitu?

lalu?






gomennasai.


ternyata aku yang zurui, maaf ya. kucoba untuk tidak lagi.


aku menyakiti hatimu, bukankah begitu?
ok, aku tahu.

aku akan mencoba hidup dengan caraku sendiri.


hanya satu alasan, apabila kau menanyakannya, (mungkin?)

karena aku sekali lagiiiii tidak ingin kehilangan orang yang berharga.
mungkin kamu lebih berpengalaman.

tapi kehilangan orang berharga untuk pertama kalinya?
aku belum berpengalaman, maaf.
hanya seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan miliknya yang berharga, walupun itu sama sekali tidak penting. maaf.

jawablah, terakhir.

kau membenciku? kenapa tidak bilang daridulu?
aku akan mencoba untuk tidak egois. kukira aku mencoba membantu untuk menghancur siapa saja yang membuatmu sedih. tapi ternyata akulah yang selalu kejam.

lalu, apa aku harus menghancurkan diriku sendiri?

ok, aku akan menghancurkannya. perlahan.

karena aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. maaf.

moshiwake arimasen deshita, kupikir masih bisa lebih lama lagi.

Thursday, April 08, 2010

(lagilagi) sifat egois saia keluar.

tadi siang, habis ujian praktek fiqih. Sesuatu terjadi. bukan masalah besar sih, with no particular reason, saia lagi ga mood ngapa-ngapain. tapi karena bentar lagi ada pembuatan karya ilmiah, saia sama ei-chan memutuskan mau buat questionaire buat survei ke ade' kelas.

sebenernya saia bertiga, sama ucchan, tapi entah kenapa saia (lagilagi) ga mood liat ucchan ngobrol sendiri sama yang lain. saia liat kaya'nya seru banget. Ketawa-tawa keras gitu. lagi-lagi sifat egois saia keluar.

lagilagi, saia berprinsip,
" mau gimana lagi, bukannya kita ga boleh nentuin apa yang pengin dia lakukan?"

entah kenapa tuh prinsip selalu ngeganggu saia.

apa aku bener? apa aku salah?

habis itu saia ngajak ei-chan keluar, pengin ngajak dia ke kelas sebelah, nemuin ficchan. setelah sedikit ngobrol, kami berdua (michi sama ei-chan) mutusin untuk bikin questionnare di koridor depan kelas. saia ngales aja sama ei-chan, pengin liat langit di luar.

cuma yang asli, saia pengep di dalem kelas. Pengap dalam arti lain.

setelah ngobrol dan diskusi beberapa lama sama ei-chan di depan koridor yang mirip anak ilang, anisa-chan (temen kelas sebelah) buka pintu kelas. dengan ramahnya (hehe) dia nanya, lagi apa? aku jawab aja, lagi bikin questionnare buat karya ilmiah, anis nanya lagi, kok cuma berdua? aku jawab aja sejujurnya, sama ucchan sih, cuma dia lagi asik ngobrol di dalem.

ga diduganya, anis-chan malah masuk ke kelas michi dan ga segan" manggil ucchan yang lagi ngobrol. di dalem hati saia, duh salting nih,

tapi akhirnya dia keluar dan semua berakhir bahagia.

yokatta. tapi aku mau minta maaf ma ucchan, sori, aku egois.
sankyuu anis-chan, kamu baik banget sumpah.

ganbatte saa ganbatte,


michii, 08 april 2010.

current music : Yui- JUST MY WAY.
current mood : bete.
current anime : -
current manga : -
current plans : -
current info : -



" i wanna do what i really want to do,"


(Ashiya Mizuki, Hanazakari no Kimitachi e)