Monday, December 23, 2013

of an unrealistic dream and five precious people.

tiga tahun berlalu setelah ku mengenal kalian.
tiga tahun terlewati semenjak ku mulai menetapkan mimpi terbesarku karena kalian.

Monday, December 16, 2013

Monbukagakusho 2014 : Seleksi Wawancara

continued from this post (Bagaimana Semua Bermula)

waktu itu saya wawancara tanggal 19 Agustus untuk program S1, dan esok hari dan lusanya adalah jadwal untuk wawancara peserta seleksi D3 dan D2. saya berangkat dari purwokerto jam 8 malam dengan kereta, yang saya ingat kereta malam hari itu dingin luaaaar biasa. saya sampai takut ketika sampai di Jakarta nanti akan sakit atau bagaimana. Alhamdulillah badan masih fit-fit saja dan saya sampai di stasiun Gambir jam 3 senin pagi. rencananya tidak akan menginap dan langsung berangkat-pulang saja. saya ditemani ayah saya sepanjang perjalanan.

Inaugurasi 2013




akhirnya acara puncak malam Inaugurasi 2013 sudah selesai.

dengan ini akhir semester satupun tinggal menghitung mundur hari, sebentar lagi UAS.

rasanya perjuangan selama satu semester untuk mempersiapkan semua ini sudah terbayarkan semuanya. walaupun gak juara, semua proses yang kita alami adalah yang paling berharga, lebih dari sebuah piala. dengan adanya acara ini, kita bisa saling mengenal satu sama lain lebih dekat, yokatta ne.

ini akan jadi acara fakultas yang terakhir buatku.

kata "terakhir" memang selalu terdengar menyakitkan. segala sesuatu yang diikuti kata "terakhir" itu pasti akan berujung pada sebuah penyelesaian. entah itu suatu hal baru maupun lanjutan untuk hal yang telah lama.

setelah selesai tampil, wajah-wajah senang dan puas kalian rasanya begitu menyesakkan. ini event terakhir yang kulakukan bersama kalian, setelah itu, nihongo no hi, makrab untuk kouhai, mangafest berikutnya, dan event-event lain yang begitu menyenangkan akan terlewati tanpa keberadaanku disana. ketika menyadari hal itu begitu menyakitkan.

masa transisi itu memang begitu menyakitkan.

satu semester ini sungguh-sungguh terasa menyenangkan. rasanya belum puas kuhabiskan semua waktu ini bersama kalian. mungkin masa transisi ini akan menjadi suatu pembelajaran besar bagiku untuk menjadi sesuatu yang lebih baik, karena itu Allah memutuskan aku untuk berpindah, bergerak ke tempat lain.

kalian adalah sosok-sosok yang selalu memberi motivasi dan support, mungkin hanya satu semester. tapi ini adalah satu semester yang paling menyenangkan sepanjang hidupku. waktu akan terus berjalan dan memperbaiki banyak hal, satu semester beserta teman-teman yang tak terlupakan. doesn't it make you feel unbelievably special? 

minna, otsukaresamadeshita. kita semua keren banget malam ini :D

Sunday, December 15, 2013

Monbukagakusho 2014 : Bagaimana Semua Bermula

jadi begini, mungkin sekarang setelah dua minggu (hampir) setelah pengumuman, saya mulai turun dari segala euforia diterima beasiswa dan di tengah malam begini saya berpikir rasanya agak sia-sia kalau pengalaman saya selama meng-apply beasiswa Monbukagakusho ini enggak di share bagi teman-teman yang butuh info dan pengalaman untuk mengapply beasiswa ini di tahun-tahun yang akan datang. jadi saya bermaksud menulis pengalaman-pengalaman ini sedikit demi sedikit (sambil menggali ingatan yang sudah terkubur).

oke, kita mulai aja ya. :D

Friday, December 13, 2013

Thursday, December 12, 2013

ryoushin no egao.

hari ini mama kembali telpon.

kayanya akhir-akhir ini mama jadi sering telpon dan sms. setiap hari semenjak aku diterima beasiswa itu. hari ini jurusan untuk program S1 pun diumumkan, dan aku alhamdulillah dapat pilihan pertama, dan S1 bisa milih universitas setelah lulus dari sekolah bahasa.

aku bilang aku pengin ke Chiba University sebagai pilihan pertama. dan bisa terdengar dari nada mama bicara, beliau terdengar begitu excited dan antusias mendengarkan penjelasanku. beliau juga bilang telah membaca banyak artikel-artikel pengalaman orang-orang indonesia di jepang sana. sepertinya beliau sudah mulai merasa lega mendengarku yang sudah mantap untuk pergi kesana.

"hayo, seneng kan? seneng banget kan?"

di akhir pembicaraan telepon mama bertanya dengan nada menggoda. rasanya ingin menangis mendengar suaranya. ini ibuku yang terbaik sedunia. yang selalu jadi the best supporter ketika aku berusaha. yang jadi pemasok energi terbanyak ketika aku terpuruk. mama yang selalu berdoa berkali lipat lebih banyak dari aku sendiri, hanya demi aku. yang membela-belakan datang ke kos dari purwokerto di sela-sela pekerjaannya. yang mendengarkan segala keluh kesah.

semua ini berkat orang tuaku. hal-hal besar ini tidak akan ada gunanya apabila tanpa mereka.

ini semua berkat mereka yang mendukungku sekuat tenaga. selalu, selalu dan selalu saja aku yang merepotkan mereka. keegoisanku akan cita-citapun orang tuaku support seratus persen. mimpi-mimpi yang mungkin konyol ini mereka yakinkan tanpa perlu berkata apapun.

aku ini hanya anak umur 17 tahun biasa, yang selalu ceroboh dan kadang terlalu pemalas. di SMA dulu bukan lulusan terbaik maupun peraih piala. yang bisa aku lakukan hanyalah terus berusaha untuk mengejar mimpi-mimpi konyol ini untuk jadi realisasi yang ada wujudnya. semua itu hanya demi keegoisanku untuk jadi sesuatu yang bisa membuat orangtuaku tersenyum merasa bangga.

bukan berarti dengan aku pergi ke tanah sakura mimpiku berhenti disana.
yang penting dan yang paling penting, harus terus ikhtiar, ikhtiar, dan ikhtiar.

harus jadi yang lebih baik dari sebelumnya! 


Tuesday, December 10, 2013

comfort zone.

semua orang pasti memiliki zona nyaman, suatu keadaan yang ia rasa telah pas, tidak lebih maupun kurang untuk menjalani kehidupan. baik teman, tempat tinggal sampai tempat beli makanan, semuanya merupakan zona nyaman.

4 bulan lebih aku tinggal di yogya, zona nyaman yang mulai terasa terbiasa, teman-teman yang mulai akrab, keseharian baru yang susah payah kubangun dengan bantuan banyak hal.

mungkin memang manusia itu tidak boleh puas akan zona nyaman.

kali ini ada jembatan besar, jembatan besar ke sebuah dunia baru, dunia yang benar-benar asing. beasiswa ini merupakan jembatan, yang sudah menjulur ke tanah dunia baru itu. tinggal akunya saja yang bisa mengendalikan langkah ini atau tidak.

inilah mungkin yang disebut dengan proses pendewasaan. mulai sekarang akan terus, terus dan terus menghadapi sesuatu sendirian. menghadapi masalah sendirian. belajar mandiri.

rasa cemas dan sayang memang akan terus menghantui. toh manusia memang dasarnya egois, ketika Tuhan meminta kita memilih salah satu saja pun kita akan terus meminta keduanya. apa yang harus direlakan untuk menegakkan sebuah niat? jawabannya hanya satu, zona nyaman.

bahkan sampai sekarang masih ada banyak hal yang belum bisa tersampaikan, teman-teman yang begitu menyenangkan, teman-teman yang baru kukenal belum setengah tahunpun, sudah jadi bagian yang berharga, susah untuk dilepaskan. teman-teman yang memberikan begitu banyak hal dan pelajaran.

..tapi cita-cita ini bukan demi siapa-siapa melainkan diriku sendiri. bukan demi pujian atau sekedar penghargaan prestasi. mimpi yang sudah lama kucari, ku ikhtiarkan, yang kubawa dalam setiap doa-doaku untuk selalu dipermudahkan. ini bukan demi siapapun.

ya Allah, apabila ini memang jalan yang terbaik bagiku, permudahkanlah.
hilangkanlah segala kecemasan yang menumpuk-numpuk ini,
ikhlaskanlah zona nyaman ini,
di negeri yang baru kuyakin kan kudapat sesuatu yang bermanfaat,
yang dapat merubah diri ini menjadi sesuatu yang lebih baik,
untuk sekarang dan seterusnya.

kudu semangat :)

Sunday, December 08, 2013

here comes the (BIG) dream.


oke, gambar diatas adalah salah satu bagian dari pengumuman final beasiswa Monbukagakusho keberangkatan 2014 yang diumumkan via email 4 Desember lalu. dan Alhamdulillah, namaku ada jadi salah satu diantara 28 calon penerima beasiswa tersebut. Maha Suci Allah dengan segala nikmat-Nya.

mungkin inilah jawaban dari Allah yang diberikan atas keambiguan-keambiguanku yang selalu, selalu dan selalu ada dalam pikiranku selama 3-4 bulan ini. rasa syukur tidak ada henti-hentinya.

Jepang. Jepang. beasiswa ke Jepang.
sampai sekarangpun masih terasa unbelievable, masih belum bisa yakin kalau aku benar-benar diterima. negara yang aku impikan sedari SMP, tiket untuk pergi dan belajar ke negeri impian itu akhirnya ada di tangan. pas baca pengumuman dan tertera namaku disitu, jam dua dini hari aku cuma bisa speechless, perasaan udah gak karuan lagi.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. mulai sekarang harus lebih dan lebih lagi memperbaiki diri, belajar untuk mandiri, negara impian sudah berada di hadapan mata, salah satu bagian dari cita-cita yang mulai menampakkan wujudnya. Allah itu Maha Baik, Maha Mengerti, yang akan selalu mempermudah. asal percaya akan hal itu, semua pasti akan baik-baik saja.

Semangat!