Saturday, August 28, 2010

mengecewakan.

konnichiwaa~
michi desu. seperti biasa aku pengin ngeluh dikit. <- nyadar tiap di blog isinya cuma ngeluh

tadi kan yaa, aku buka-buka home facebook kayak biasa tuh, sebenernya si hal kayak gini gak mengagetkan, tapi yaaa, kurang sedap aja dipandang mata. mantan temen SMP ku udah nyebar-nyebar poto-potonya sama pacarnya yang satu SMP dulu juga. tuuh kan, bukan hal mengagetkan. sebenernya udah cukup lama sih aku nemuin banyak hal kayak gini. udah pasang In relationship with siapa lah, udah mulai blak-blakan saling "yayang-yayang"an lah, apalah. bahkan sampe jalan bareng dan gandeng-gandengan di skula.
sebenernya aku ga berhak ikut campur urusan mereka yaah, tapi ada yang ngeganjel.

apa mereka ga mikir mereka juga mungkin punya temen FB ustadz/ustadzah yang dulu udah susah payah ngegojrok mereka biar ga pacaran dsb?
apa mereka ga mikir ustadz/ustadzah gimana perasaannya pas mereka liat foto-foto/status-status yang sengaja ga sengaja memalukan dan menjelek-jelekan sekolah?

trus buat apa tiga taun mereka sia-siain belajar agama sedemikian jauh, ngapalin ayat-ayat alquran sedemikian rupa, diajarin untuk tidak melakukan hal hal yang tidak baik?
buat apa coba? caraku sia-sia kalo mereka pas keluar dari SMP tet langsung blak-blakan?
seakan-akan terbebas dari belenggu yang udah menghalangi mereka untuk melakukan hal yang mereka inginkan?

mengecewakan tau ga.
menyedihkan banget aku liatnya.

tiga taun tuh gak sebentar, dan mereka nyia-nyiain tiga taun yang seharusnya bisa jadi bekal buat tiga taun selanjutnya, trus kemana?
kemana hasil dari tiga taun itu?

kebobrokan?

ironis tau ga.
alumni spa al emang banyak yang ironis.
keluar dari SMP malah jadi tambah bobrok.

yang kayak gitu namanya buang-buang waktu,
nge-buang tiga taun yang seharusnya jadi tameng di keidupan SMA yang keras ini.

ga ada gunanya tau ga. kalian mengecewakan.
sumpah, kalo aku jadi kalian, aku ga bakal berani nunjukin muka ke ustad/ustadzah yang udah ngebuang-buang waktu ngajarin hal-hal yang akhirnya jadi sia-sia buat kalian.

menyedihkan. buzama da.

Natsu

Aku baru menyadarinya, ya, mungkin. Barusan? Ah, tidak, beberapa menit yang lalu? Sepertinya terlalu sebentar. Beberapa jam yang lalu? Hm, terlalu lama. Sepertinya aku tidak termangu selama itu. Ah, sudahlah, lagipula itu tidak terlalu penting.

Aku baru menyadari suatu hal. Yang membuatku berdiri terdiam di sebuah sudut stasiun yang penuh sesak dengan orang. Memandang lalu-lalang yang penuh kesibukan, entah apa yang masing-masing mereka pikirkan. Mungkin kau akan mengira aku hanyalah orang kurang kerjaan yang sibuk memelototi orang lain. Tapi nyatanya pikiranmu sama sekali tidak salah, aku adalah orang kurang kerjaan yang sibuk memenuhi pikiran dengan orang lain, dengan bayang-bayang orang lain yang tidak bisa kuhilangkan.

Ya, orang lain. Kau pernah bilang aku selalu memenuhi pikiranku sendiri dengan orang lain. Apa aku senaif itu untuk terus memikirkan orang lain? bahkan kau bilang aku harus menghentikannya. Kau membuat kepalaku pusing dengan apa yang kau katakan. Kau membuatku pusing dengan bayang-bayangmu. Dengan kata-katamu itu.

Aku tidak pernah memikirkan orang lain, aku bahkan terlalu egois untuk memikirkan diriku sendiri. Seharusnya kau merasa benar-benar beruntung untuk menempati sebagian otakku. Selama beberapa tahun ini, kupikir aku akan menjadi gila untuk terus berada di sampingmu. Melihatmu tertawa dan bersedih. Mendengarkanmu berbicara ini dan itu. Entah kenapa, aku juga sangat ingin mengetahui jawaban dari semua ini. Setelah setahun lewat, aku baru menyadarinya.

Aku merogoh saku ku, mengeluarkan sebuah player. Mengerjap, melihat keadaan sekeliling. Orang silih berganti, masuk dan keluar dari pintu kereta. Kau belum juga datang. Sudah ratusan orang yang kulihat semenjak pagi ini, dan kau belum juga muncul. Aku memandang langit-langit, mendesah. Aku memasang headset playerku erat ke telinga. Menekan tombol play dan memasang volume maksimal.

Lagu itu terputar dengan lembut. Bahkan volume sekeras apapun tidak akan mengubahnya. Lagu ini. Lagu yang dulu kau putar ribuan kali, lagu yang selalu kau senandungkan ketika kau berada disampingku. Kupikir aku akan segera menjadi gila apabila terus mendengarkan lagu ini. Ya, mungkin ketika kau melihatku sekarang, kau sudah bakal berpikir bahwa aku sudah menjadi gila.

Ya, aku sudah gila. Semenjak kau pergi, aku tidak pernah merasa hidupku kembali seperti layaknya semula.

Kau sudah terlalu lama berada disampingku. Kembali seperti semula adalah hal yang tidak mungkin. “seperti semula” bagiku, adalah ketika kau berada di sampingku. Diriku yang semula.
Aku selalu merasa bahwa kehilangan adalah suatu hal yang konyol. Kehilangan sesuatu yang penting, kupikir sama saja seperti saat dimana kita kehilangan suatu hal yang tidak penting. Tidak perlu berlebihan, panik dan bersedih. Kupikir kita hanya perlu terbiasa dengan kehilangan itu. Aku sudah tahu hal itu, benar-benar tahu karena aku sendiri yang berpikir begitu.

Kalau kau bilang aku orang yang naïf, mungkin sekarang aku takkan mengelak lagi.
Kau benar, aku terlalu naïf, bahkan untuk menjadi diriku sendiri. Ketika kupikir aku sudah mulai terbiasa dengan ketidakadaan ini, sudut mataku sudah menggenang. Aku berusaha, mungkin terlalu keras untuk menahannya agar tidak jatuh ke bawah.

Ya, sepertinya aku terlalu konyol dan naïf ketika aku menyadari aku kehilanganmu. Mungkin kau akan tertawa terbahak-bahak ketika mendengar hal ini, lalu berkata, “aku belum mati, bodoh!” sembari memukul kepalaku.

Aku menyandarkan diriku ke sebuah tiang, ah, mungkin bukan tiang. Sebuah dinding besar menjadi salah satu penyokong stasiun ini. merosot, terduduk. Aku sudah terlalu lelah menunggu. Entahlah, ketika ditanya menunggu apa, aku tak pernah bisa menjawab. Aku hanya termangu disini, entah sudah beberapa jam. Seperti Hachiko yang menunggu majikannya yang takkan kembali. Tanpa kepastian.

Apa kau akan kembali? Sudah setahun lebih aku terus berpikir begitu. Menatap pintu shinkansen yang datang dan pergi, menunggu dirimu yang tak pernah muncul. Konyol, aku tahu. Mengapa aku tidak menghubungi mu saja? Mengapa aku seperti layaknya pengecut begini? Bahkan akupun tidak pernah mengerti. Aku takut aku akan mendapat jawaban, “aku takkan pulang,” atau “aku masih sibuk mengurus sekolahku,”. Terlalu takut untuk sekedar mendengar suaramu yang terdengar jauh, bercerita akan hal yang tidak kumengerti.

Curang. Kau curang. Disana banyak orang yang dapat bersamamu, yang dapat berjalan disampingmu dan tertawa bersamamu. Kenapa aku disini, sendirian, menunggu mu, tidak dapat melihatmu? Pernahkah kau mengetahui bagaimana rasanya?

Uh, mungkin aku sudah terlalu banyak berbicara. Terlalu banyak berpikir. Lagu yang terus terputar di telingaku ini membuatku berhalusinasi. Aku membenamkan kepalaku diantara kedua lutut. Apa? apa itu tadi? siapa yang kulihat? Apakah bayang-bayangku sudah kembali menjadi semula?


Kau tahu, aku sudah begini selama setahun. Aku sudah begini sejak aku kehilanganmu. Selalu menunggu di stasiun hingga petang hari, hingga wajahku dihapal oleh para penjaga stasiun, aku tak peduli.

Selama setahun ini, kau hanyalah sebuah bayang-bayang. Kau bagaikan fantasi yang tak tersampaikan. Kau yang tidak ada disampingku hanya menjadi sebuah objek kefrustasian. Kau tahu? kau tahu apa yang baru kusadari tadi? apa kau mengetahuinya?

Aku menyadarinya, setahun ini bukanlah hidup. Kehidupan tanpamu sama sekali bukan hidup. Aku menyadari bahwa aku ingin terus berada di sampingmu. Ingin terus menertawakan hal konyol bersamamu. Kau tahu? musim demi musim terus berganti, namun hatiku selalu terhenti di musim panas tahun lalu, ketika kau mengucapkan selamat tinggal secara tiba-tiba. Yang membuat hatiku hancur menjadi bulir-bulir pasir.

Ketika aku berpikir aku hanya ingin mencari sebuah keberanian untuk melupakanmu, seperti hari ini, seperti detik ini ketika aku mulai berniat untuk berusaha,

Kau jahat. Benar-benar jahat. Dan aku bodoh, benar-benar bodoh.
Ya, seperti detik ini, ketika kau tiba-tiba muncul dihadapanku, ketika aku mendongak setelah mengeluarkan sedikit keberanian untuk melihat kenyataan.

Senyuman itu, senyuman yang membuat fantasiku membuncah, senyuman yang biasanya. Tidak ada yang berubah dari seorang Kau. Kau masih tetap saja sama. Masih dengan cara berpakaian yang sama. Seakan-akan kami bertemu untuk bermain seperti biasanya.
Licik. Kau licik.

“ Ou, Natsu, lama tidak berjumpa, kau sehat? “ aku kembali membenamkan kepalaku di antara kedua lutut untuk yang kedua kalinya. Menyembunyikan sebagian perasaanku yang meluap-luap, rasanya air yang menggenang di mataku sudah mencapai batas. Jangan, jangan melihatnya. Kumohon.

“ Hei, Natsu? Kau kenapa?” kau mendekat. Berjongkok di hadapanku. Suara yang paling ingin kudengar, wajah yang paling ingin kulihat. Sebuah fantasi yang sia-sia, tetapi sekarang muncul di hadapanku secara nyata. Ketika salah satu bagian dari otakku berbicara bahwa ini bukanlah fantasi, aku terserang wabah dilema dan air mata ini mengalir dengan sendirinya.

Aku kembali menyadari satu hal. Aku kembali menyadari bahwa aku begitu merindukan mu. Begitu ingin bertemu sampai aku tidak tahu harus bagaimana.
Aku mengangkat wajah. Tak peduli wajah menangisku akan kau lihat. Memandangmu yang terheran-heran lekat-lekat.

“ BODOH! “ dalam satu hentakan, aku memukul kepalamu sekeras yang aku pernah bisa sampai kau terjungkal dan dilihat oleh orang-orang. Kau meringis sembari mengusap kepalamu. Aku ingin berteriak padamu bahwa kau benar-benar bodoh. Seenaknya muncul di hadapan orang lain setelah sekian lama menghilang dari pandangan, seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa, kau pikir aku ini apa?

Kau tersenyum. senyum yang dimataku sudah menyiratkan kemenangannya. Ia berhasil memenangkan hatiku yang sekarang tak karuan. Bodoh, bodoh. Aku menunduk, menangis keras seperti anak kecil yang kehilangan permen yang ia sukai. Mengapa kau tidak pernah menyadarinya?

Kau mengusap puncak kepalaku, pelan sembari tertawa.

“Aku pulang, Natsu,” bisiknya diantara keramaian. Aku tertegun. Menghentikan tangisku seketika, mengusap sudut mataku dan mendongak. Menatap wajahmu yang cerah seperti biasanya. Aku tahu bahwa aku tidak pernah akan kembali seperti semula.

okaeri. .” hampir tak terdengar aku membalas salamnya.

Aku yakin setiap orang tidak akan pernah kembali seperti semula. Tidak perlu, tidak perlu kembali seperti semula. Semua sudah berubah dan yang lain pasti akan berubah. Cukup satu yang kurasa tidak perlu berubah.

Aku ingin selalu berada disampingmu. Tersenyum dan tertawa bersamamu. Entah beberapa musim akan terus berganti, kupikir ini takkan berubah. Biarkan aku berada disampingmu saja sudah lebih dari cukup, dan kuharap akan terus begini.

Hei, dan manusia memang tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, bukan?


~owari~


28 Agustus 2010, 05:41
Inspirated by song : YUI – M
.
“itsumo issho ni itakatta,
tonari de warattetakatta,
kisetsu wa mata kawaru no ni
kokoro dake tachidomatta mama”

Wednesday, August 25, 2010

never stop living .

yup, never stop living. kayaknya semenjak SMA aku jadi rada awut-awutan gini. ngambang doang di kolam kehidupan. non-sense. ga ada rasanya tiap hari. begitu sadar, pasti hari udah hampir petang, aku nggeletak di kasur dengan seragam belum dilepas. capek. kosong. dan mikir, "perasaan tiap hari kayak gini aja, apa kamu ga bosen? apa yang kurang? apa?"

gak ada yang bisa bikin aku excited dan bilang, "aku ga bakal lupa hari ini!"
gak ada yang bisa bikin aku merasa bahwa ini adalah hari yang bagus. datar, cuma datar aja. ga berkesan. apa sih? apa yang salah?

frustasi. beneran, dengan beberapa faktor luar dan dalam, aku simpulkan kalo aku merasa sedikit frustasi. cuma di depan murasaki-kun aja aku bisa lebih bisa menarik napas. cuma bisa sama mp3 ku aja, berjam-jam aku ndengerin lagu keras-keras, bakalan ngebuat aku sedikit lebih tenang. please let me take a little break. aku capek . aku pengin benkyou lagi, aku pengin hang out sama temen lagi, aku pengin sekedar duduk sambil ndengerin lagu dengan tenang, aku pengin sekedar ngobrol ber-jamjam sama kawan. pengin libur dari semua kesibukan.

gak tertekan sama tugas-tugas, gak stress sama isu-isu ulangan dan remidi dengan nilai super ancur, gak pengin ngegrawut guru yang seenak idungnya ngasih tugas bejubel-jubel, gak tertekan sama ke-tidak adaan kawan ku di setiap harinya, let me take a break!

males, capek. aku pengin ke hikari lagi. cuma ga ada waktu, padahal aku mau benkyou kanji sampe level 4. padahal aku mau ngobrol-ngobrol sama irumichan, hani, mega-san, dkk berjam-jam. bahkan dulu aku asal ngomong, "kalo hikari dijadiin SMA, aku bakal jadi murid pertamanya! " saking bosen sama kehidupan yang sekarang. mana si hani sibuk sama SKATELnya, Irumichan persiapan ujian, sementara aku sendiri sekarang masuk rohis dan jadi redaksi di jurnalistik. gak pernah ketemu waktunya, jadi gak pernah les sebelum libur. hiks.

aku pengin main sama temen lagi. pengin ngobrolin tentang otaku tanpa gangguan siapapun. di sekolah kita gak selalu ketemu. cuma ketemu pas pulang skul, itupun kalo kebetulan kita lagi bertiga, belum kalo ada orang lain yang ikut disitu juga, yang gak nyambung sama obrolan kita, kan engga enak juga pas kita ngobrolin A dia taunya B. takut nyuekin orang juga, jadi gak bisa ngomong secara bebas. rasanya capek. capek sama semua hal yang kayak gini. kangen sama masa-masa tak terhitung nya kita ngobrol cuma bertiga, berjam-jam. pas kelompok karya ilmiah yang bertiga mulu. rasanya dulu gak kerasa, rasanya dulu kita udah terbiasa, seakan we are indeed like this. sekarang? bahkan aku udah ga bisa bener-bener berharap kita selama SMA ini bisa sering ngobrol hanya bertiga karna terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. gak bisa selalu pamer-pamer udah download ini dan nonton itu. kesel banget kalo aku mulai sadar bahwa kita jadi ga sering bareng. jadi punya omongan yang satu sama lain saling ga ngerti. walaupun masing-masing juga punya urusan sendiri dan temen sendiri-sendiri sih, tapi rasanya masih kurang. egois si, emang. tapi mau gimana lagi?

beneran, aku pengin ngelupain semua tugas-tugas dan ulangan-ulangan, beberapa hari aja. let me take a little breath. aku capeeek banget. tidurku ga pernah terasa lelap karna mikir peer yang belum selesai dan ulangan yang belum siap. capek mikirin guru-guru egois yang ngajar aku tiap hari. capek. bener-bener capek.

God, let me take a little break from all of this, please.
because I can't stop living ..

Tuesday, August 24, 2010

koushite itai yo .

tadi buka bersama, satu alumnus SMP. rasanya luaama banget dah ga ketemu. kangen banget sama gaya berisiknya bocah-bocah spa-al. kayak udah lama banget ga denger keramaian yang pernah familiar di telinga. hua, natsukashii . kangen nya banget!

semua cerita tentang SMA masing-masing. Nggak banyak yang berubah. tapi dibilang gak berubah juga engga. udah banyak juga yang "nge-gandeng" pacar yang sama-sama satu alumnus, gak kayak dulu lagi yang masih kucing-kucingan sama guru, sekarang udah mulai blak-blakan. ok, time changes people. but people can't change time.

kesejukan sekaligus kehangatan yang familiar. seakan - akan pulang ke tempat dimana seharusnya aku ada. gak seperti dunia yang aku masukin sekarang, dingin dan asing. oke, baru satu bulan lebih sedikit kita di SMA, wajar masih kerasa asing. sumpah, disana bener-bener kerasa hangat. familiar banget. seakan-akan seluruh tubuh bilang, "I'm supposed to be here,". ga ada tekanan yang menghambat aku buat tertawa lepas. tugas-tugas yang menumpuk, kesendirian yang enggak menyenangkan, mengurus ini-itu yang melelahkan.

SMA beda sama SMP. beda nya itu beda banget. kalo aku gak tenang sedikit, bisa-bisa aku dah frustasi. sekarang bahkan, ketenangan ini aku anggap sebagai sesuatu yang harus menjadi hal yang harus dikatakan "terbiasa". mungkin aku sudah mulai "terbiasa" dengan ke-frustasian ini.

pas SMP, mungkin seharusnya aku bisa lebih frustasi daripada ini. tapi dulu aku ga pernah frustasi kayak gini. padahal dulu tiap hari kerjaan nya makan soal, apa-apa soal, soal.

trus kenapa aku ga frustasi?

aku punya suatu, err, apa ya namanya? suatu kesimpulan untuk menjawab pertanyaan diatas. aku punya suatu dasar yang membuat aku gak stress, mungkin baru beberapa lama ini aku sadar, kalo aku ga stress karna,
karna ada teman-teman ku disampingku.

prinsip "because there's you," tuh bener-bener jalan. karna ada kamu, aku jadi kayak gini. karena ada kalian, aku jadi begini. bukankah manusia tuh emang gak pernah bisa hidup sendirian? aku yakin banget akan hal itu karna aku masih sering, atau bahkan, sadar ga sadar, bergantung dan digantungkan sama orang lain.

manusia gak bisa hidup tanpa manusia lainnya. kesimpulan sederhana ini bisa terkembang menjadi amat besar kalo kita hitung-hitung lagi. manusia gak bisa bener-bener hidup tanpa seseorang disampingnya. sadar ga sadar, orang lain juga ambil bagian dalam tujuan hidup kita, dalam goresan sketsa jalan hidup kita.

Teman. aku akui semenjak SMP, aku bakalan ga bisa hidup kayak sekarang tanpa teman. teman yang bener-bener ada. yang gak cuma turut tersenyum pas kita bahagia, tapi yang turut mikir keras pas kita sedih, yang bertanya kenapa pas kita murung, yang mendorong dari belakang pas kita maju kedepan.

teman. teman baik, teman sekelas, teman seperjuangan.
i cherished them all. they're too precious. terlalu berharga sampai takut kehilangan.
teman, teman adalah dimana kamu bisa merasa familiar dan aman ketika berada di sampingnya. sederhana. tapi menyenangkan.

Dan aku menemukannya, menemukannya.
aku bersyukur bisa masuk SMP Al Irsyad, sungguh.
ketemu suasana yang bisa kamu anggap familiar, nyaman berada disitu. this is what i'm supposed to be. merasa nge-pas.
mereka temen-temen yang baaaik banget. temen yang enggak asal "nge-buang" temen lainnya. yang kalo pensil jatuh aja langsung reflek ngambilin. yang punya responsibilitas tinggi (walau kadang, ehm), yang humoris, yang beda dari lainnya.

aku seneng banget waktu di SMA kita dipandang sebagai anak Al Irsyad. yang seragamnya ijo sendiri. yang sifatnya rada "beda" sendiri sama anak lainnya.

intinya, masuk SMP Al Irsyad, gak datar. gak mbosenin. selalu ada spice yang bikin hari-hari lebih ada warnanya. gak cuma tugas dan penjelasan membosankan yang tiap hari dicerna sama otak. ada goresan lain disitu.

aku bersyukur karna masuk SMP Al Irsyad,
aku bersyukur menjadi alumni SMP Al Irsyad di taun 2009-2010,
aku bersyukur aku dapet temen yang baik,
aku bersyukur dapet berbagai macam kenangan yang unforgettable,
aku bersyukur bisa mengenal dunia yang penuh warna,
aku bersyukur karna sekarang aku dapat berada disini. masih berada disamping orang-orang yang penting bagi aku.

terimakasih, ya Allah. aku menyadari selama ini, Engkau selalu memberikan aku jalan yang terbaik. teruslah permudahkan jalan kami, ya Rabb. kami memohon pertolongan dari-Mu.


Ne, kawan.

dulu kita bersama. duduk di kelas yang sama. pernah bersandar di tembok yang sama.
pernahkah kau menyadari sekarang, bahwa jalan kita sudah berbeda-beda?

ya, kita sudah berpencar. sadar tidak sadar, kita sudah berada di jalan berbeda. berbelok. lurus. berliku. kadang tertahan, kadang buntu. sadar ataupun tidak, jarak kita akan semakin menjauh, mengikuti jalan masing-masing. setiap orang mempunyai alur cerita sendiri.

tapi tujuan kita, sama seperti saat itu, saat kita mati-matian menghadapi UN.
ketika tidur kita tidak terlalu lelap, ketika hati kita tidak pernah merasa tenang.
tujuan kita tetap sama, jalan yang terbaik. kita tersesat, tertahan, terus mencari sesuatu bernama jalan terbaik. jalan terbaik bagi hidup kita masing-masing.

hidup kita berbeda, jalan kita berbeda.
tapi aku yakin satu hal, ketika kita sudah tidak bisa saling bertatap muka, saling bertukar senyuman dan cerita.
kita masih punya suatu ikatan kecil bernama teman. kita terikat oleh memori yang sama. memori atas kejadian yang sama. tidak ada janji atau kata-kata dalam realita bahwa ikatan itu terbentuk. setidaknya ingatlah sesuatu saat kita saling bertemu kembali. mencoba me-replay memori yang tak terulang lagi.
kita ini teman. sebelum semua ini mulai rontok satu persatu oleh waktu, mari kita sedikit mencari celah kecil dalam suatu ruang di diri kita, dan menyimpan semua memori rapat-rapat agar tidak hilang.

dan menurutku sendiri, ini adalah salah satu hal yang tidak pernah boleh dihilangkan. :)

sekarang kita semua udah beda jalan. tapi tetep inget bahwa ada teman yang selalu ada di samping kita, yang tersenyum ketika kita bahagia, yang mengulurkan tangan saat kita terjatuh, yang menepuk bahu kita ketika kita butuh dorongan, yang duduk disamping kita tanpa kata, menjelaskan bahwa saat itu kamu tidak sendirian. yang menyediakan telinga nya untuk mendengarkan, yang menyediakan obat ketika terluka, yang menyediakan semangat ketika kita merasa putus asa, yang menyediakan kesempatan bagi kita untuk terus berada disampingnya, tidak menghiraukan seberapa jauh jarak dan perbedaan diantara kita.

teman itu penting, teman itu, berharga.

terimakasih, kawan. :)



Kinoshita Michi, 24 Agustus 2010. 21:29


"I wonder why I am here and why I’m with you?
I wonder why I am here and why I’m laughing with you?
I want to always, always be here forever like this,"

Monday, August 16, 2010

Lebaran, and many things following it.

pertama-tama, WARNING kepada semuanya yang kepengin mbaca posting PALING GAK PENTING ini, sebenernya si diperbolehkan, tapi saia ga menanggung RESIKO kalo kalian tiba-tiba mikir "ih, ni anak kacau abis," =A=
yang gak ingin buang-buang waktu untuk mbaca posting ini, dipersilakan klik tanda silang dibagian TAB. . hahha.

okeh, saia barusan ngubek-ngubek facebook orang-orang yang ada di sekitar saia. Trus ada yang menarik perhatian saia di Home, yaitu status salah seorang saudara sepupu saia yang setaun di bawah saia, nulis status yang intinya dia udah putus.

saia langsung buka profile nya untuk mengetahui detail kejadian. <-mentangmentang baru nonton dorama detektif, wkwk

hee, ternyata dia udah putus sama pacarnya tanggal 14 kemaren. Kalo detail pastinya dia kenapa putus si paling juga futsu, masalah biasa baen. sapa yang peduli? wkwk
Saia langsung ngakak, wew. sugee~ akhirnya dia putus juga, harusnya kejadiannya lebih bagus lagi, dia putus, pas dia ketauan dia pacaran sama orangtuanya. bagus banget tuh.
Nnah, trus saia jadi mikir. sekarang bulan puasa, udah hampir seminggu kita puasa, berarti gak kurang tiga minggu lagi kita udah lebaran dong? Banyak yang mengikuti di pikiran saia ketika saia berpikir tentang lebaran.
Apa itu? yang pertama, dan utama, udah ga usah ditanya lagi deh, wkwk, bonus duit pas lebaran ntu~ #plak
yang kedua, kumpul-kumpul keluarga besar.

kalo kumpul-kumpul keluarga besar, berarti semuanya ikut dong?
kalo semuanya ikut, berarti semua sodara saia ikut juga? <- retoris banget
Ini nih yang rada-rada bikin bete. sebenernya si, saia juga seneng-seneng aja kalo udah masalah kumpul-kumpul keluarga.
Tapi yah, yang rada bikin gimaanaa tuh, lebaran tahun-tahun terakhir ini kumpul-kumpul keluarganya kurang sreg di ati. suer.

Gak kayak dulu jaman-jaman saia kelas SDan, semua sepupu saia masih kawaii dan innocent, kita masih main petak umpet sambil lari-larian pas lebaran. tapi itu memori jaman dahulu kala.
LAH? sekarang?

saia udah SMA, kakak sepupu saia dah pada kuliah dan SMA kelas 3, adek sepupu saia dah pada SMP, caranya udah merasa pada "gede". kalo yang mahasiswa si, emang udah gede yaah? tapi gimana ya?

Tadi siang, iseng saia tidur-tiduran di kasur sambil natep langit-langit kamar. Ngitung-itung sodara saia ada berapa [XD]. Kurang kerjaan, aku tau kok. = =a
tiba-tiba saia stuck di sebuah pikiran,
hmm . . Mas *piip* udah punya pacar . . Mba *piiip* kalo ga salah juga udah, Si *piip* sama *piip* juga udah punya, kalo yang *piip* sama *piip* si gak usah ditanya , udah rame. .
[kesannya ni kalimat atas fulgar abis, ini cuma melindungi nama pihak yang bersangkutan, wkwk]
tiba-tiba saia bangkit dari tempat tidur, "kalo diliat-liat, dari sepupu yang bejibun gitu, kok cuma aku yang kayaknya belom punya pacar? WEW, SAIA ALIM SENDIRI! YEYEYY~~" <-jejingkrakan XD

pasti masalah "kok cucu-cucu udah punya pacar semua" ini bakalan dibahas di rapat keluarga. Okeh, saia mau duduk anteng aja lah, trus siap-siap nyela kalo ada yang bilang, "kok bisa semua udah punya pacar?" dan saia segera angkat tangan dengan kalem dan bilang," aku ga termasuk lho," wkwk XD

Biasanya yang kayak gini nih yang bakal dijadiin bahan ledekan. Biasalah, kadang orang-orang ini[?] bercanda ga tau tempat dan ga tau batas. biasanya saia bales sama, "kalo aku ga punya pacar emang kenapa? iri? yawdah, kalo iri, kamu putus aja sama pacar kamu, gampang kan?" wkwk

Yaah, kata ortu ku sendiri sih, semakin orang bertambah umurnya, semakin beda jalan pikirannya sama kita. Emang sih, kuakui hal itu banget. cara pikirnya saia dan cara pikirnya mereka tu udah laain ribuan persen. kadang jadi susah nyatu sama mereka. yah, satu-satunya hal yang bisa aku lakuin pas kumpul-kumpul itu cuma anteng, duduk dengan kalem [padahal dibalik kerudung masang headset mp3 XD] dan menanggapi pertanyaan yang diajukan.

Kalo ditanya, kenapa gak pacaran aja, kan udah SMA? saia maah, udah sering ditanya kayak gitu, kemarenmaren juga sodara ada yang nanya kayak gitu. aku jawab aja sante, " aku sekolah tuh buat belajar lho, bukan buat pacaran," wkwk. lagipula saia gak begitu minat sama hal-hal yang berhubungan dengan pacaran itu. Konyol banget tau. saia lebih tertarik sama hal-hal yang menyenangkan seperti layaknya dunia otaku yang gemilang. #ceilah
lagipula saia ga tertarik untuk mengamati straight, saia lebih suka mengamati shounen-ai/yaoi. haha. ada yang gak mudeng? yasudah.

Saia rasa waktu SMA yang menyenangkan bukanlah waktu-waktu dimana kita tuh dapet pacar dsb, tapi waktu SMA yang menyenangkan itu waktu-waktu dimana kita udah bisa enjoy sama ruang lingkup baru di SMA itu sendiri.
belum waktunya kali, banyak anak SMP yang udah pacaran sampai seakan-akan mereka udah merasa bahwa relationship mereka tuh udah lasting forever, padahal kita ga bakal tau besok ternyata taunya mereka udah putus. Hal-hal yang sangat lucu kayak gitu, menggelikan tau ga.

terlalu memusingkan apa yang tidak seharusnya dipusingkan dan dibikin ribet, kayak gitu tuh konyol. pacaran tuh repot, pacaran tuh bikin kita bergantung dan digantung sama keberadaan orang lain. Kita ga bisa bener-bener free dan enjoy untuk ngelakuin apa yang seharusnya kita lakuin.
hehe, emang pada dasarnya saia orangnya bener-bener cuek dan egois, jadi kadang saia gak pengin digantung sama keberadaan orang lain yang sebenernya bisa kita lepas gantungan dari orang itu. Digantung sama sesuatu yang enggak penting. gitu aja. hehe

okeh, banyak orang menyalahkan saia dan bilang, "itu karna kamu enggak tau gimana rasanya," yup, saia akui saia belum pernah ngerasain itu [kecuali sama anak-anak boyband jep dan tokoh anime XD] dan walau mungkin suatu saat nanti saia bakal ngerasain itu pun, saia bakal kuatkan diri saia dan bilang ini belum saatnya. Saia ga mau nambah dosa, dosa saia udah banyak, bukannya sekedar bersentuhan yang bukan muhrim aja udah dosa, berduaan di tempat sepi aja udah dosa? gimana jauuh ke daleem lagi, itu bagian dari agama, bung! saia masih betul-betul inget bahwa itu bagian dari pelanggaran dalam agama, bukan sekedar opini saja. kalau saia nanti berdosa, siapa yang mau nanggung coba? saia sendiri kan?

Naah, sedihnya, saia punya saudara -saudara yang melanggar aturan itu. dan saia harus gimana? itu yang saia gak ngerti.
trus gimana kumpul-kumpul keluarganya? yaah, tawakal aja lah, semua udah ada yang ngatur. ==a

saia udah capek untuk mikirin sodara-sodara saia yang kayak gitu, gimana nyadarinnya juga saia ga tau, karna ortu mereka sendiri aja gak bisa nyadarin mereka. tapi bukannya mengingatkan sesama muslim, apalagi saudara yang masih punya ikatan keluarga itu hukumnya wajib?
trus gimana dong,
usaaahaa dong, :) hehe.

semoga suatu saat nanti kalo mungkin saia udah gak bisa ngingetin lagi, mereka bakal dapet suatu hal yang bisa nyadarin mereka, Amin.

Jaa, kore de 22:20ji desu. Oyasuminasai~

Kinoshita Michi deshita.

I don't need more love. I got so many with me. From my parents, from my friends, From many people around me, and especially, from Allah SWT, The Greatest, The Merciful.

Sunday, August 15, 2010

Tes ROHIS yang . . err...

yup, lagi-lagi. Lagi-lagi. Lagi-lagi. #digaplok
LAGI-LAGI SAIA KEHABISAN HARI MINGGU!!! [lebay woi lebay]

nandayo~!
hari ini saia [lagi-lagi] menghabiskan hari minggu saia di sekolah. Sekolahku, mengapa? mengapa kau selalu mengambil hari minggu berharga ku? kenapaaa? <- suara menggema #lebay
Dan hari ini saia menghabiskannya untuk melaksanakan tes ROHIS. okeh, sekali lagi, ROHIS. #jengjengjeng
ANAK ANCUR-ANCURAN INI MAU IKUT ROHIS? ! ! [woy, itu ilangin capslocknya kek,=_=]

Yaaah, karena sebab dan alasan tertentu #ceilah saia mau ikut ROHIS. Tapi yang rada bikin ribet, mungkin karena harus pake tes masuk. Pertama saia mikir, walah, kok jadi kayak OSIS? Tapi emang lain si sama OSIS, di ROHIS jauh lebih kalem. Lebih tenang. #wedeh
Naah, seperti postingan yang sudah kemarin, saia ikut tes tertulisnya. Kebanyakan saia rada-rada lupa-lupa inget materi agamanya [digampar ustadz"ah SMP XD] Dan saia jawab sebisa[ngarang]nya.
Habis ntu, saia kira tes saia yang saia kerjakan dengan sepenuh jiwa, raga, dan pikiran #lebay bakalan ga lolos, eh, nyatanya lolos tes tertulis. gubrak, saia lulus. Kakak ROHIS nya lagi ngantuk kali pas ngoreksi? apa kedobel kali? XD

Naaah, lanjut deh, tes wawancara. saia kira kita bakal diwawancarain sama satu kakak kelas aja geto, ternyata! ndadakan dibagi 17 kelompok dan muter-muter wawancara kesana kemari. weleh.
Saia yang notabene ndak puasa dan sialnya belom sarapan, udah lemeees nyaa bukan main pas wawancara terakhir, YANG KEBETULAN MALAH SAMA KETUA. mampus.
Otak saia yang udah ga bisa diajak mikir karna laper, ngejawab apa yang tersisa dari secuil-cuil ingatan. #halah

Yaak, dan di tes terakhir itu, mood saia lagi superduper BETEEEE buaaanget. asalmuasal dan sebab bete sendiri itu banyak. Udah pusing, laper, haus, ngantri panjang, seteres ditanya-tanya mulu, mana ada faktor luar yang bikin saia rada kesel setengah mati. mau tau apa? karena anda ingin tau apa jadi saia tau apa. engga lah, jadi bete lagi kalo nyeritainnya.

pokoknya saia kesell!! udah, itu doang. #gaje
sebenernya saia juga ga patut buat kesel si, saia juga ga taw ini hak saia buat kesel apa engga, pokoknya saia tibatiba kesel, padahal kayak gitu tuh sepeelee abis. sepeeeeeleee banget #lebay
kadang karna saia sering notifying hal-hal sepele itu, itu yang bikin kesel.

pokoknya saia kesel selayaknya anak kecil yang ga kebagian makanan! #norak
huaaah, jadibete lagi ingetnya. huff.

huaah, tautau hari minggunya udah berakhir, nge-bete-in. capeee. capek badan, capek batin. hiks

udahlah, saia sebenernya disini juga ga taw ngelantur apaan.



Ja ne.

if you're not here.

if you're not here.
am I still believing I can be like what I am now?
if you're not here.
am I still bringing many memories like what I am now?

why am I belonging to this place?
why am I laughing with you?
I've been thinking for awhile,
If I can stop the time passed by, I wanna be forever like this.

As the cloud slowly passed by,
On that corridor, it was after-school.
mumbling an "I wanna go home," things.
you stand by me, smiling.
humming a song with no-voice.

that peacefully silent,
that humming melody,
it's simple, you know it true
but you know? it's lasting forever

why am I with you?
why am I living in this world?
it's fine, it's fine, until now
i've always searching the answer

we won't know what will happen in the next seconds,
will it be teary? will it be sad? will it be happy?
struggling, we don't always know what we can do next,
but let's believing, with the future that no one knows

we can't hurt alone, we can't be happy alone either
on the moonlight night, I'm wishing eagerly
that our big dreams will become true, and our memories won't be disappear

Ne,
if you're not here,
I told you that I can't laugh alone, right?
if you're not here,
I told you that I can't cry without reason, right?

it's just being like true,
Ne, I'm here, why I'm here now?
it's just because,

because there is you.


Kinoshita Michi, from a thousands inspirations.
15th August 2010, 20:54

Thursday, August 12, 2010

dan saya benar-benar tau bahwa ini menyedihkan.

apa sih yang menyedihkan? lebay deh~
mungkin pada ngomong kayak gini kali ya. cuma ini bener-bener nyedihin tau. apa coba yang nyedihin?
SAYA DIKASIH WAKTU 3 HARI BUAT LIBUR, TAPI SAYA GA NULIS APAPUN!

#plak!

[itu mah biasa aja kali!]
oh, jadi kayak gini tu lebay ya? [digampar bolak-balik]
yaaaah, mau gimana lagi, padahal udah dikasih waktu libur dari tugas-tugas. . malah . .
hiks. . saia memang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan benar . .

tapi emang pada dasarnya ga ada mood buat nulis . . kalo saia nulis tuh harus ada pemacu kenapa saia pengin nulis cerita tsb . .

dan sekarang udah ada sedikitttt mood. . cuma tangan saia terlalu kaku untuk mengetik berbelas-belas halaman . . xixixi. alesan banget yah? wakak.

yah, pokoknya saia mau usaha. sekarang saia mau baca fanfic dulu. #buak!

jaaa~naa~

aku mau curhat (gapenting) lagi.

aku dah beberapa kali ganti layout. tapi ga ada yang sreg sama hati. mana berantakan, mana internal server eror. nyebelin ga sih?
dan sekarang aku udah ganti nama blog jadi irresistible.feelings. berkesan misterius ga? XIXIXI. sok sok-an ah! sumpret gaje banget ni posting satu.
alasan saia kenapa ganti nama irresistible.feelings, gaada alasan khusus si. cuma kepingin. emang ni blog penuh dengan irresistible.feelingsnya diriku~ hahagz.

this just for myself. okay, thank you for reading this gaje posting.


-[piiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiip]- <- tanda sinyal ilang yang ditipi tipi.

Friday, August 06, 2010

jadi ini yang namanya kangen!

apa-apaan tu judul diatas? ==a sudahlah, mungkin yang menulis sudah gila . . (ngomongin siapa yah?) YAK! anda benar, saia sudah gila! benar-benar sudah gila!

mou, saia mau curhat, bener-bener,
this is the busiest week that i've ever had!

nandarou? pokoknya saia keteteran banget minggu ini. Kangeen banget yang namanya hari minggu! bener-bener kangen yang namanya hari libur yang seharian cuma tidur! sugoku natsukashii!
dimulai dengan sebab-sebab Mabit di skul, gara-gara tidur di lantai yang dingin dan tepat di bawah kipas angin, juga ditambah jam makan yang telat banget, dengan sukses hari seninnya saia tidak masuk. Padahal hari senin lagi ulangan Ekonomi, walhasil saia harus ikut susulan yang masih gaje kapan diadakan. Itupun kalo gurunya ga lupa ngoreksi. ==a
Trus tugas yang bejibun, masalah renang yang nyebelin, ulangan kimia yang ketunda-tunda, trigonometri fisika yang buset saia ga pernah ngerti caranya, ulangan MTK yang pengin teksobek-sobek pas pertama dibagiin kertassoalnya, tes ROHIS yang gaje, sampe Persami yang supaa mendokusei~
Nah, sekarang niatnya mau bikin powerpoint geografi, sama presentasi kesenian yang rada keteteran karna kelompoknya ga jalan, tapi apa daya malas ini tak bisa dihalangi #tsah! saia jadi ga pengin ngerjain #plak dan udah lama juga saia ga posting blog, jadi yasudah, gini deh jadinya . . wkwk.

trus kenapa judulnya "jadi ini yang namanya kangen?" kalo saia cuma nulis masalah gapenting gini? karna saia pingin nulis yang lebih gak penting lagi [?]

Jadi gini, #ehem
di-belum-sebulan-masa-SMA saia ini, saia sadar banyak hal.
bahwa saia belum bener-bener living di SMA ini.

oke, sebelumnya saia merasa begitu beruntung masuk ke kelas yang rada mirip kelas sembilan dulu, gokil plus gaje, X-4. anak-anaknya baik-baik, supel, gampang gaul juga, ga pilih-pilih temen gitu, dan warm-hearted. saia seneng di kelas itu.

tapi entah kenapa, there's something left from this. ada yang kurang disini.
gaktau, bener-bener gaktau apa yang kurang. dugaan terberat saia adalah temen cerita.
okeh, salah satu hal yang bisa bener-bener aku syukuri waktu kelas sembilan adalah, tiap hari saia bisa ngoceh tentang jejepangan sama temen. entah sekelas, entah ga sekelas. mainichi wa, sugoku sugoku tanoshikatta'n desu.

bener-bener nyenengin, tiap hari saia punya sesuatu yang bisa jadi pressure untuk berangkat ke skul. Punya sesuatu yang harus diceritain, dan ingat bahwa di skul ada orang yang mau mendengarkan dan ngerti juga. Bagi otaku kelas parah kayak saia, hal sepele kayak gitu punya pengaruh besuaaaar banget.

yang mengecewakan, di kelas saia ga ada satupun orangpun [?] yang OTAKU! betapa menyedihkannya, betapa payahnya, betapa mengecewakannya, T_T
masa dari 33 siswa, semua ga ada yang otaku??! sumpah gitu! ga ada yang minimal tau YUI kek, kuroshitsuji kek, keion kek, apa kek, kalo anime sekelas deathnote, bleach, naruto, yang dah terkenal dimana-mana sampe di tukang jualan mainan ada posternya itu mah, males banget . . udah basi [bagi saia, piss] yang cuman tayang di global tipi gitu, puaayaah.

ga ada yang punya obsesi sama. Yang nge-stalk sesuatu yang disukainya sampe segitunya. Yang suka yaoi dan shou-ai, tapi yang cakupannya luas, ga cuma disatu fandom doang, yang tau ini-itu soal jepang, ataw yang bisa basa jepang, minimal! belum saia temui. T T
segitu susahnya. .

bagi saia melewati hari dengan bertapa dalam dunia otaku sendirian tu hampir mirip hell. Tiap gabung sama temen-temen baru, mereka malah ngomongin endonesian idol yang saia cuma bisa cengo saking ga taunya. atau kakak kelas yang ini, kakak osis yang itu. ngomongin sesuatu yang kayak gittuuu aja. soal pacar, soal naksir-naksiran. what a boring world.
"emang cuma itu yang bisa diomongin ya?" saia mikir kayak gituuu terus dalem hati.

kalo gitu, kenapa ga kenalin dunia mu aja sama mereka?

iie, aku ga mau. bukan karna egois ato apa. soalnya ngebikin orang yang pertama ga tau apa-apa jadi tau tuh susah. nandarou, njelasinnya rada susah sih, soalnya pas aku cerita sedikit soal jepang sama mereka, mereka seakan menganggap dunia jejepangan tuh bukan dunianya mereka. seakan wajah mereka bilang, "jepang tu jauh! yang di lokal aje nape?" gitu deh. what a boring world. bener-bener boring.

sumpah, aku bener-bener kangen sama masa-masa SMP. Sama temen-temen yang bener-bener sumpah deh asik banget. gambaran nya deh, seakan-akan pas kamu sakit sampe mau masuk rumah sakit pun, kamu tetep berusaha untuk terus masuk ke skul. Ga pernah pengin bolos.
Gak dikelas sendiri, gak dikelas lain, aku punya temen yang bisa diajak ngobrol soal jejepangan. Walau sekarang masih ada diantara mereka yang bareng di SMA 2, tetep aja, ketemu setiap hari aja kagak, sekedar sapa-sapa aja minim waktu, gimana aku mau cerita panjaaang lebar tiap hari kalo pas moving class aja ga pernah tau kelas mereka dimana?

Dulu banyak temen otaku yang ada disamping aku. aku selalu mikir bahwa aku bakal selalu ngebutuhin mereka sejak aku mulai suka jejepangan. bisa berbagi ini-itu sesama otaku. pinjem-pinjeman komik, cerita pas pelajaran kosong-istirahat-makansiang, nulis-nulis hiragana, tebak-tebakan lagu, ngomongin yaoi sambil cekikikan [wth! XD] hal-hal yang ga bisa kita lakuin sama orang yang ga paham.

Mungkin kalo cuma ngomongin soal cowok, atau kakak kelas, atau deelel, sama orang yang ga tau apa-apa soal itu pun bakal mudeng. bakalan paham dengan sendirinya, soalnya mereka cuma ngomongin soal cowok! sesuatu yang familiar. beda kalo kita ngomongin soal jepang. Yang kesannya jauuh atau terlalu mengada-ada.

Aku kangen sama masa-masa di mana tulisan-tulisan hiragana di binderku masih ada yang bisa mbaca. Ketika aku ngerasa bahwa aku punya orang yang bisa baca tulisan ini and i get excited for writing more. Sekarang? tiap orang yang liat binderku cuma berdecak, entah berdecak kagum, berdecak heran, ato sekedar berdecak-decak saja karna gaktau mau ngomong apa karna nda bisa bacanya.

aah . . I missing that time.
di SMPpun, yang ga tau jejepangan tetep duduk mendengarkan saat kita semangat ngomongin jepang sama siapapun. tetep ngerespon pas kita selese cerita. hal yang sepeeleee banget. tapi kadang hal sepele bagi orang lain sering menjadi hal yang begitu besar bagi kita.

aku kangen sama masa-masa dimana kita bisa ngomong cuma bertiga. ngomong sesuatu yang ga bisa dipahamin sama orang lain. ngomong tentang anime, tentang manga, tentang artis [jepangtentunya], tentang suatu negara yang jauh bernama jepang, tentang mimpi-mimpi kita yang kata orang terlalu tinggi, tentang sesuatu yang hanya bisa kita lakukan dalam ketidaknyataan. sesuatu yang sulit untuk dipahami banyak orang, i swear.

walau kita masih sering ngumpul sekarang, masih sering ketemu, masih bercanda, masih ketawa-tawa, masih melakukan kegajean, there's something left. aku kangen banget sama waktu-waktu dimana kita duduk di koridor, entah pas pelajaran kosong, entah pas makan siang atau pas pulang, bersandar sama tembok hijau itu sambil diem, kadang ngomong, kadang diem lagi.
that's never stop. sesuatu yang bakal aku jadiin nostalgia banget. koridor itu menyimpan terlalu banyak, terlalu banyak kenangan yang bahkan mungkin engga kita inget. aku kangen sama koridor itu. kangen saat-saat dimana aku mandang hujan bertiga-berempat-berlima, menunggu hujan yang ga berenti-berenti. sambil menebak-nebak apa yang lagi dipikirin sama masing-masing. it makes sensation. hal sepele itu ngebikin suatu sensasi yang ga taw apaan. Hal yang menjadi suatu kebiasaan, yang beberapa bulan lalu tidak pernah terpikirkan bahwa hal ini bakalan aku tinggal.

gak pernah terpikir bahwa aku jadi sebosan ini. aku tau ini hal yang bener-bener salah, belum tepat sebulan aku di SMA dan aku udah ngerasa bosen dengan ketidakadaan ini. i'll bear with it. i'll try to bear with it. berulang-ulang, aku bakal nyatain bahwa aku bakal ngalir dengan ketidakadaan ini. aku bakal ngalir sama kebosanan-kebosanan ini. sukur-sukur kebosenan itu ilang satu-satu, sedikit sedikit. aku harap aku bisa mengalir sama hal-hal kayak gini.

aku pikir aku kembali bersikap ga adil. ketika aku liat kamu akhir-akhir ini, aku selalu mikir, "kamu udah berjuang sangat keras ya," sambil usaha senyum.

Dan aku mikir lagi, kalo kamu bisa berjuang sekeras itu, kenapa aku nggak bisa?
tuhkan, lagi-lagi aku dikalahkan, entah kenapa dari dulu, pasti kamu yang slalu aku rasa mikir selangkah lebih kedepan duluan. haha, you beat me again , tiap aku mikir untuk ngasih tau kamu sesuatu, pasti kamu dah tau duluan, kadang bikin sebel, xixi.

ganbarimasu, mungkin cuma itu yang bisa bener-bener aku lakuin. Aku juga sebenernya ga tau pasti apa yang disebut berjuang sebenernya itu. aku juga ga tau apa aku udah bener-bener berjuang atau engga, tapi waktu aku bilang ganbarimasu, aku bener-bener usaha untuk ganbarimasu, i do it. just do it.

mungkin aku harus bener-bener, kompromi sedikit sama kefrustasi-an ini. hhh.

oke, diakhir, aku akui bahwa aku memang sudah gila.
yang kayak gini emang harus ada akhirnya.




Kinoshita Michi. 06 Agustus 2010, 22:49

Itsuka yume no chikaku made ikeru no ka na
Demo sore wa mada zutto saki no koto mitai da
Bokura wa nan da ka isogisugite iru
Taisetsu na koto sae mo wasureru kurai

Ima wa bokura wo shinjite itai

Ima no jibun wo shinjite itai
Daremo bokura wo kesshite mitome wa shinai darou
Daremo kesshite wakarou to wa shinain darou

Sagashitemo sagashite mitsukaranai keredo
Tashika na koto wa kitto dokoka ni aru yo ne
Yarusenai omoi wa kimi no egao ni kieta
Machi wa ima tasogarete bokura wo tsutsunda
[KAT-TUN - Bokura no Machi de]