Sunday, September 08, 2013

anak kos.

udah dua minggu resmi jadi anak kos.

udah selesai ospek,

udah mau kuliah. senen besok.

udah mulai homesick.

yaaah, namanya penyakit anak rantau. dimana-mana bawaan nya homesick. bawaannya pengen pulang. mana di jogja jarang banget ama yang namanya mendoan (loh). kangen mendoan, kangen ortu, kangen kamar, kangen temen-temen, kangen si pus :(

tapi ya, hidup gak akan terus berlanjut kalo kita cuma bisa menoleh ke belakang, meratapi hidup.

setiap hari aku jalan kaki ke kampus. kadang naik sepeda walau sekarang sepeda nya lagi dalam keadaan rusak. tapi overall, aku lebih suka jalan kaki sih daripada naik sepeda. sepeda harus nyari tempat parkir, harus jalan di jalan (iyalah), kalo jalan kaki kan bisa nyempil nyempil.

kemaren pas berangkat ospek aku jalan kaki ke gedung vokasi, yang notabene lumayan jauh dari kosanku di pogung. capek banget pas pulang, berasa mau ambruk. mungkin karena belum terbiasa. pas pertama aku ke kampus pake sepeda, kakiku perih dan pegel banget sampe nggak bisa tidur, salonpas sana-sini. tapi alhamdulillah sekarang kaki udah biasa dibawa jalan dan nyepeda, jadi udah nggak sakit lagi :)

banyak banget si hal yang nggak terbiasa disini. mulai dari ngekos, cari makan sendiri, nyuci sendiri, jalan kayak orang ilang sendiri, pokoknya tanggung jawab sama diri sendiri deh. disini juga ketemu banyak banget temen baru dari berbagai daerah, yang bahkan sampe nggak tau dimana persis lokasi tinggalnya (macem sumba dan NTT gitu). banyak karakter dan sifat orang yang aku juga sampe sekarang belom tau gimana cara ngadepinnya, dan segala-gala kegalauan lainnya.

dan mungkin sih yang paling parah, loneliness.

everything in this city reminds me how much I'm missing home. pernah pas awal-awal ngekos rada bete gara-gara liat temen-temen di kota kelahiran ngumpul dan fangirling-an tanpa aku. "so I'm left alone okay you all are forgetting me thank you so much"-like feeling. tapi ya mau gimana lagi. tiap-tiap orang punya kehidupan masing-masing. yang terlalu egois ya cuma diri aku sendiri. walau kadang berasa "cekit-cekit" di hati kalau mereka pamer tentang apa yang sedang mereka lakukan disana, and I'm nothing but alone here.

but I guess I'm okay now. I guess. seiring berjalannya waktu aku yakin aku bakal mulai terbiasa.

terus juga, ppsmb kemaren lumayan nyenengin, atau malah sangat nyenengin. apa yang kita bakal bayangin kalo ospek? hell. nothing but hell. tugas menumpuk, pulang malem, dimarahin komdis, pegel berdiri dijemur dibawah matahari. tapi di universitasku nggak, sama sekali. bangga banget sama universitasku yang satu ini. apalagi pas ppsmb fakultas, ketika fakultas lain tugas menumpuk dan komdis menimpuk, fakultas ilmu budaya beneran nggak meniru hal semacem ini. kita dikasih tugas cuma 3 biji untuk individu, dua essai dan satu surat dengan topik bebas untuk panitia. laennya bikin atribut semacem co-card dan bikin poster. udah begitu doang. pakaian en segala perlengkapannya gak aneh-aneh, padahal fakultas lain begadang ampe gak tidur untuk ngejahit kardus pake rafia dan bikin alas daun pandan untuk tikar duduk. dan kita pake batik untuk menghargai kebudayaan indonesia,

dan yang paling penting, gak ada secuilpun senioritas di FIB. kita disambut dengan kakak-kakak yang peduli sama kita. kata dekan di FIB, kita gak boleh mengeluarkan suara keras dan membentak di sekitar lingkungan FIB, karena kita merupakan intelektual berbudaya, semakin keras perkataan seseorang maka semakin kosong lah isi pikirannya. maka dari itu dekan melarang sedikitpun senioritas di FIB.

PPSMB kami diisi dengan menonton berbagai pagelaran budaya dari masing-masing jurusan yang ada di FIB. Sastra Jepang dengan Suzume Odori, Sastra Perancis dengan Tari Salsa, Pariwisata dengan tari Bali. ada juga ketoprak komedi yang super lucu dan tari-tari tradisional nusantara dan mancanegara yang belum pernah dilihat sebelumnya. selain menonton, kita juga ada materi dan pengenalan UKM. walau begitu kami tidak pernah merasa bosan karena overall acaranya begitu menarik, tanpa harus ada kekerasan dan uji mental.

aku juga ketemu sama dosen-dosen sastra jepang yang super kece-kece. kayanya jepang itu udah sesuatu yang biasa bagi mereka untuk pulang pergi. aaah, kerennyaaa.. berasa semakin dekat dan semakin dekatlah mimpi ini untuk bisa menyusul mereka kesana. pokoknya aku harus berjuang untuk bisa berprestasi disana. nggak boleh lah aku sia-siakan kesempatan ini untuk benar-benar bisa mewujudkan mimpi untuk bisa kesana. semangat li!!

pokoknya overall bangga banget bisa lanjutin kuliah di universitas perjuangan ini, dan harus lebih baik ke depannya :) walaupun kadang banyak hal dan perasaan yang menjadi tantangan, yang penting harus berusaha untuk jangan kalah, apalagi sama diri sendiri.

GANBARIMASHOO~!
Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan mendapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Imam Syafi’i

No comments:

Post a Comment