Friday, April 19, 2013

sebagian teman-temanku, dan negara ini.

akhirnya, finally, ujian nasional berakhir juga. masa-masa yang kurang menyenangkan akhirnya berakhir juga. aku bisa bebas melakukan apapun yang aku sukai tanpa perlu diperingati sama ujian yang menunggu. i'm officially free now.

sekedar untuk review, ujian kali ini cukup lancar. gangguan bukan berasal dari internal diri aku, tapi lebih ke eksternalnya.

mungkin untuk lebih singkatnya, baru pertama kali ini aku begitu, begitu benci temen-temenku. mungkin nggak semuanya, hanya beberapa. benci sekali.

sungguh, saking gak sukanya aku sampai nangis di jalan menuju pulang, tiga hari yang lalu. mungkin ini hal biasa bagi sebagian orang. hal yang konyol karna sudah berapa banyak orang sih yang melakukan hal yang sama? tapi enggak bagiku, sama sekali.

Ujian Nasional, sudah lama terkenal dikalangan pelajar akan bocoran kunci jawaban yang turun-temurun, angkatan demi angkatan terus bergulir dari berbagai sumber, yang dibeli dengan uang karna desperate, atau mungkin alasan solidaritas dan kenaifan, laris akan pembeli.

begitu juga taun ini, di tahun 'kelinci percobaan' dimana kita mencicipi sistem bobrok dari pemerintah akan 20 paket ujian yang dinilai efektif untuk mengatasi kecurangan yang siswa lakukan dari tahun ketahun, yang menurutku tidak ada gunanya, sama sekali. masih banyak kunci jawaban yang beredar di kalangan teman dengan mudahnya, dan itu satu-satunya hal yang bikin aku terus merasa sesak dan nggak tahan untuk menampar orang, semua orang yang turut serta sama hal yang begitu menyedihkan ini.

mau jadi apa sih negeri kita kalau generasi pembangun bangsa bahkan sudah merusak dirinya sendiri, masa depannya sendiri, hanya untuk penghargaan kosong berjudul 'nilai bagus' yang tertera di ijazahnya, melakukan berbagai cara kotor hanya untuk diakui dan dielu-elukan berbagai omong kosong? oh God, aku tidak ingin berada di negara yang seperti itu. tidak akan mau.

mereka memakai kunci itu seakan-akan itu sarapan pagi, hal yang begitu kasual untuk dilakukan. disetiap mapel, bahkan di mata uji bahasa yang mereka sehari-hari pakai.

sebegitu takutkah kalian akan nilai jelek? sebegitu inginkah kalian dielu-elukan dengan embel-embel lulus dengan nilai bagus? lebih baik aku bunuh diri daripada harus menyontek.

aku kesal, benci, kecewa, betul-betul kecewa akan sikap banyak teman-temanku. shalat dhuha kalian, doa-doa kalian, doa-doa orang tua kalian telah kalian sia-siakan dengan cara menyontek. Allah itu Maha Adil kawan, Maha Mengetahui. Ia menilai secuil demi secuil perilaku kalian, yang mungkin kalian anggap sebagai debu yang ditiup angin, tidakkah kalian sadar akan hal itu? haruskah kepingan masa depan kalian runtuh satu persatu dulu, untuk membuat kalian sadar bahwa itu perbuatan besar yang merusak semua-semuanya tanpa kecuali?

aku nggak bisa menyalahkan siapapun, really. menyalahkan sistem pendidikan negara inipun sudah tidak ada gunanya. cara pikir anak remaja sekarang sudah sangat sulit diubah, aku juga sama-sama dalam masa ini, aku tahu betul apa yang mereka pikirkan. masyarakat luas yang selalu menuntut nilai sempurna dalam bentuk tertulis, untuk menilai seluruh kehidupan seseorang. bukan dari bagaimana ia terus berusaha. bukan apa yang telah ia tempuh selama mendapatkan nilai yang sempurna itu.

mungkin ketika dijalan pulang itu, aku menangis. bukan, bukan menangisi teman-temanku yang licik, tetapi menangisi masa depan negeri ini; negeri yang akan didominasi orang-orang yang berpikiran seperti ini karna dibentuk oleh masyarakat yang ber-mindset bobrok seperti ini. sementara orang-orang yang berdedikasi, berpikiran luas dan cerdas akan terus diculik oleh negara-negara maju yang bisa mengapresiasi pemikiran-pemikiran mereka yang disini tidak akan bisa dihargai oleh pemerintah yang penuh birokrasi dari para orang-orang yang bermental kacangan yang sok bisa memimpin. dengan janji-janji manis.

mungkin, untuk sekarang, aku belum bisa sepenuhnya bersimpati dengan teman-temanku. dan mungkin juga, dengan negeri ini.






2 comments:

  1. Aku setuju banget... aku juga ngerasain kemirisan yang sama li. Apalagi yg bikin tambah sakit mereka yg nyontek malah dengan bangganya pake kerudung. Bukan sebagai identitas sebagai seorang muslimah. Tapi justu untuk menutupi perbuatan ngga baik yg mereka lakukan ini. Harus banyak istighfar memang

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya dha, di tempatku juga yang make kunci juga malah yang pada krudungan, yang pada sering ikut solat dhuha.. aku jadi makin miris, sayang aku juga gak bisa ngapa-ngapain, cuma bisa berdoa yang terbaik aja..

      Delete