semua cerita tentang SMA masing-masing. Nggak banyak yang berubah. tapi dibilang gak berubah juga engga. udah banyak juga yang "nge-gandeng" pacar yang sama-sama satu alumnus, gak kayak dulu lagi yang masih kucing-kucingan sama guru, sekarang udah mulai blak-blakan. ok, time changes people. but people can't change time.
kesejukan sekaligus kehangatan yang familiar. seakan - akan pulang ke tempat dimana seharusnya aku ada. gak seperti dunia yang aku masukin sekarang, dingin dan asing. oke, baru satu bulan lebih sedikit kita di SMA, wajar masih kerasa asing. sumpah, disana bener-bener kerasa hangat. familiar banget. seakan-akan seluruh tubuh bilang, "I'm supposed to be here,". ga ada tekanan yang menghambat aku buat tertawa lepas. tugas-tugas yang menumpuk, kesendirian yang enggak menyenangkan, mengurus ini-itu yang melelahkan.
SMA beda sama SMP. beda nya itu beda banget. kalo aku gak tenang sedikit, bisa-bisa aku dah frustasi. sekarang bahkan, ketenangan ini aku anggap sebagai sesuatu yang harus menjadi hal yang harus dikatakan "terbiasa". mungkin aku sudah mulai "terbiasa" dengan ke-frustasian ini.
pas SMP, mungkin seharusnya aku bisa lebih frustasi daripada ini. tapi dulu aku ga pernah frustasi kayak gini. padahal dulu tiap hari kerjaan nya makan soal, apa-apa soal, soal.
trus kenapa aku ga frustasi?
aku punya suatu, err, apa ya namanya? suatu kesimpulan untuk menjawab pertanyaan diatas. aku punya suatu dasar yang membuat aku gak stress, mungkin baru beberapa lama ini aku sadar, kalo aku ga stress karna,
karna ada teman-teman ku disampingku.
prinsip "because there's you," tuh bener-bener jalan. karna ada kamu, aku jadi kayak gini. karena ada kalian, aku jadi begini. bukankah manusia tuh emang gak pernah bisa hidup sendirian? aku yakin banget akan hal itu karna aku masih sering, atau bahkan, sadar ga sadar, bergantung dan digantungkan sama orang lain.
manusia gak bisa hidup tanpa manusia lainnya. kesimpulan sederhana ini bisa terkembang menjadi amat besar kalo kita hitung-hitung lagi. manusia gak bisa bener-bener hidup tanpa seseorang disampingnya. sadar ga sadar, orang lain juga ambil bagian dalam tujuan hidup kita, dalam goresan sketsa jalan hidup kita.
Teman. aku akui semenjak SMP, aku bakalan ga bisa hidup kayak sekarang tanpa teman. teman yang bener-bener ada. yang gak cuma turut tersenyum pas kita bahagia, tapi yang turut mikir keras pas kita sedih, yang bertanya kenapa pas kita murung, yang mendorong dari belakang pas kita maju kedepan.
teman. teman baik, teman sekelas, teman seperjuangan.
i cherished them all. they're too precious. terlalu berharga sampai takut kehilangan.
teman, teman adalah dimana kamu bisa merasa familiar dan aman ketika berada di sampingnya. sederhana. tapi menyenangkan.
Dan aku menemukannya, menemukannya.
aku bersyukur bisa masuk SMP Al Irsyad, sungguh.
ketemu suasana yang bisa kamu anggap familiar, nyaman berada disitu. this is what i'm supposed to be. merasa nge-pas.
mereka temen-temen yang baaaik banget. temen yang enggak asal "nge-buang" temen lainnya. yang kalo pensil jatuh aja langsung reflek ngambilin. yang punya responsibilitas tinggi (walau kadang, ehm), yang humoris, yang beda dari lainnya.
aku seneng banget waktu di SMA kita dipandang sebagai anak Al Irsyad. yang seragamnya ijo sendiri. yang sifatnya rada "beda" sendiri sama anak lainnya.
intinya, masuk SMP Al Irsyad, gak datar. gak mbosenin. selalu ada spice yang bikin hari-hari lebih ada warnanya. gak cuma tugas dan penjelasan membosankan yang tiap hari dicerna sama otak. ada goresan lain disitu.
aku bersyukur karna masuk SMP Al Irsyad,
aku bersyukur menjadi alumni SMP Al Irsyad di taun 2009-2010,
aku bersyukur aku dapet temen yang baik,
aku bersyukur dapet berbagai macam kenangan yang unforgettable,
aku bersyukur bisa mengenal dunia yang penuh warna,
aku bersyukur karna sekarang aku dapat berada disini. masih berada disamping orang-orang yang penting bagi aku.
terimakasih, ya Allah. aku menyadari selama ini, Engkau selalu memberikan aku jalan yang terbaik. teruslah permudahkan jalan kami, ya Rabb. kami memohon pertolongan dari-Mu.
Ne, kawan.
dulu kita bersama. duduk di kelas yang sama. pernah bersandar di tembok yang sama.
pernahkah kau menyadari sekarang, bahwa jalan kita sudah berbeda-beda?
ya, kita sudah berpencar. sadar tidak sadar, kita sudah berada di jalan berbeda. berbelok. lurus. berliku. kadang tertahan, kadang buntu. sadar ataupun tidak, jarak kita akan semakin menjauh, mengikuti jalan masing-masing. setiap orang mempunyai alur cerita sendiri.
tapi tujuan kita, sama seperti saat itu, saat kita mati-matian menghadapi UN.
ketika tidur kita tidak terlalu lelap, ketika hati kita tidak pernah merasa tenang.
tujuan kita tetap sama, jalan yang terbaik. kita tersesat, tertahan, terus mencari sesuatu bernama jalan terbaik. jalan terbaik bagi hidup kita masing-masing.
hidup kita berbeda, jalan kita berbeda.
tapi aku yakin satu hal, ketika kita sudah tidak bisa saling bertatap muka, saling bertukar senyuman dan cerita.
kita masih punya suatu ikatan kecil bernama teman. kita terikat oleh memori yang sama. memori atas kejadian yang sama. tidak ada janji atau kata-kata dalam realita bahwa ikatan itu terbentuk. setidaknya ingatlah sesuatu saat kita saling bertemu kembali. mencoba me-replay memori yang tak terulang lagi.
kita ini teman. sebelum semua ini mulai rontok satu persatu oleh waktu, mari kita sedikit mencari celah kecil dalam suatu ruang di diri kita, dan menyimpan semua memori rapat-rapat agar tidak hilang.
dan menurutku sendiri, ini adalah salah satu hal yang tidak pernah boleh dihilangkan. :)
sekarang kita semua udah beda jalan. tapi tetep inget bahwa ada teman yang selalu ada di samping kita, yang tersenyum ketika kita bahagia, yang mengulurkan tangan saat kita terjatuh, yang menepuk bahu kita ketika kita butuh dorongan, yang duduk disamping kita tanpa kata, menjelaskan bahwa saat itu kamu tidak sendirian. yang menyediakan telinga nya untuk mendengarkan, yang menyediakan obat ketika terluka, yang menyediakan semangat ketika kita merasa putus asa, yang menyediakan kesempatan bagi kita untuk terus berada disampingnya, tidak menghiraukan seberapa jauh jarak dan perbedaan diantara kita.
teman itu penting, teman itu, berharga.
terimakasih, kawan. :)
Kinoshita Michi, 24 Agustus 2010. 21:29
"I wonder why I am here and why I’m with you?
I wonder why I am here and why I’m laughing with you?
I want to always, always be here forever like this,"
No comments:
Post a Comment