tidak perlu, kau tidak perlu mengembalikannya.
tidak perlu, tidak perlu meminta maaf berulang kali.
tidak perlu, kalau kau sampai mengatakan nya sekali lagi maka aku akan membekap mulutmu, menghentikan jemarimu untuk menulisnya.
berhenti.
tapi katakatamu benar,
kau memang merubah hidupku.
kau benar,
kau menjadikan aku merasakan sesuatu yang buruk yang belum pernah kualami sebelumnya.
kau benar,
kata maafmu tidak membuatku puas karena aku ingin kau tidak mengatakannya lagi.
benarkah?
apa aku selalu menyalahkan diriku sendiri?
terimakasih membuatku sadar akan hal itu.
apa aku tidak berterimakasih kepada Penciptaku?
terimakasih, aku akan mencoba merubahnya.
apa sikapku begitu tidak pantas?
terimakasih, aku akan coba merubahnya.
tidak, aku tidak pernah melihatmu menyalahkan diri sendiri,
memang, pertamanya aku pikir kau sedikit menyebalkan.
tetapi, setelah kupikir lebih lanjut,
sepertinya kau punya alasan untuk melakukannya, dan itu kenyataan bukan?
tidak, kalau kau mau tahu jawabannya, aku akan bilang tidak.
apakah perasaan itu akan terobati?
sedaridulu aku sudah bilang tidak, walauhanya dalam hati.
aku tidak merasa terobati, sama sekali, justru malah mungkin aku akan merasa makin sakit.
tapi entah kenapa, aku selalu merasa ingin melakukannya.
didalam hatiku selalu ada yang menggerutu,
disisi lain, selalu saja ada sisi yang menghibur.
tapi sepertinya perasaan menggerutu itu lebih besar.
" mengapa dia begini? " atau " mengapa dia begitu? "
" aku salah ya? aku salah apa? " atau menyerah saja seperti " ah, iya, benar itu salahku, lalu kenapa?" yang seperti itu lah.
asal kau tahu saja, pembawaanku memang begini,
jadi kau tidak usah begitu khawatir, setidaknya sejak dulu aku begini.
sejak sebelum aku bertemu denganmu, aku selalu menemukan teman yang salah, misalnya, kau dan temanmu dekat sekali, tetapi ketika sudah berpisah kelas, kau dan ia akan jadi orang yang sudah tidak kenal satusama lain lagi.
sedaridulu persepsiku memang salah.
berbeda, ketika masuk ke SMP ini aku ingin menemukan seseorang yang berbeda.
adakah seseorang yang berbeda dengan orangorang yang telah meninggalkanku selama ini?
adakah seorang saja? bisakah aku bertemu dengannya?
dan detik ini, kupikir, aku sudah menemukannya. setidaknya kami saling kenal selama tiga tahun bahkan lebih.
menyenangkan bukan? aku selalu berkata begitu, entahpada siapa.
entah kenapa. aku pun tidak tahu. aku hanya berpikir "jangan melupakan hal ini!" dan sebagainya.
marah ? tentu saja, tapi mungkin itu terlalu kejam untuk dibilang marah, untukku.
hanya kesal. kadang aku kesal terhadap hal sepele yang kadang tidak kau sadari. haha, maafkan aku tentang hal itu,ya?
tidak sanggup mengekspresikannya? mungkin bagi sebagian orang, ah, tidak, menurutku 99/100 orang di hidupku tidak tahu.
tapi ada yang selalu tahu kalau aku sedang kesal, kok. orang itu, orang yang baaaaaaikk sekali, namun misterius. sepertinya kau tahu siapa.
kau yakin aku merasakannya? bahkan akupun yakin sekali kalau aku juga merasakannya.
naluri? kepekaan? mungkin.
berarti aku juga punya naluri, setidaknya biarkan aku yakin akan hal itu.
lengah? mungkin sebagian hidupku terdiri dari kelengahan. mungkin,
daijobu, tidak apaapa.
membuatku ambruk atau apapun juga takapa.
aku sengsara? aku terlihat sengsara? waah, gawat.
aku memang tak bisa menyembunyikan ekspresiku ya. bodoh sekali.
kupikir, aku diam, diam saja, aku berpikir bahwa diam akan membuatku melupakan apa yang membuatku diam itu.
buktinya, tidak bisa lepas, sungguh! walau diampun, aku masih memerhatikan semuanya.
lugu? jahat sekali kau bilang begitu, seharusnya polos! hehe.
apa? sudah tersampaikan? aku senang sekali.
tapi bukankah kamu pernah bilang bahwa aku tidak mengerti dirimu sama sekali?
kadang kau membuatku bingung, tapi itu cukup menyenangkan.
kau memintaku untuk tidak sakit lagi?
maaf, kalau sakitku membuat hatimu lebih sakit lagi.
aku terlalu memaksakan diri ya? begitukah?
tetapi, entah kenapa, aku hanya ingin memaksakan diri. hanya ingin.
aneh sekali bukan?
tidaaaaaaaaaaaaaaaaak.
sekali lagi aku katakan tidak, AH, bahkan ribuan kali, jutaan kali, milyaran kali. triliunan kali aku katakan tidak.
walaupun dengan apapun, tidak, kau tidak bisa musnah. walau dalam ingatanku kau musnah, di dalam dadaku kau tidak akan pernah musnah.
seperti ei-chan, seperti yang lain, kau tidak akan musnah.
aku hanya ingin kau menghapusnya, menghapus kewajiban itu.
tidak usah terlalu repot untuk menanggung beban itu, sudah kubilang aku tidak ingin merepotkanmu bukan? kau ingat?
biarkan saja, iblis pun, setan pun, apapun. bukankah semuanya punya itu dalam hatinya.
termasuk aku tentunya.
biarkan saja, semua orang di kelas, ei-chan, kamu. semuanya. aku akan selalu mengingatnya, memikirkannya, tidak pernah berhenti. bukankah harta karun yang paling berharga didunia ini adalah teman?
ketika aku memikirkan hidupku, diriku.
walaupun aku sudah berusaha untuk melupakanmu pun.
seperti halnya kau, kau juga bagian dari hidupku, teman adalah bagian dari hidupku.
bukankah wajar ketika aku memikirkannya?
ketika aku memikirkan hatiku, aku terlalu takut untuk melupakan orang lain.
aku berpikir dengan dua hal, otakku dan hatiku.
menurutku itu bukan hal yang salah.
jadi, kesimpulannya.
kau tidak perlu terlalu repot untuk memikirkan ku. walaupun mungkin kau akan jawab, "mana bisa semudah itu!" dan sebagainya.
cukuplah berpikir sederhana, ketika kau senang, aku juga akan ikut senang kok.
ketika kau tersenyum, kau akan selalu membuatku senang.
maka dari itu, aku selalu khawatir melihatmu bersedih, aku akan merasa lebih sedih lagi. mungkin seperti halnya dirimu.
aku senang melihat orang bahagia.
ketika kau bilang bahwa kau membawa hal yang buruk ketika kau bersama ku.
aku senang, bukankah merasakan hal buruk itu lebih baik daripada tidak sama sekali?
ketika kau bilang bahwa kau merubah hidup ku, itu benar.
kau merubah hidupku, dalam arti yang baik.
ketika kau bilang bahwa kau selalu membawa luka yang menyayat hatiku,
bukankah luka itu selalu membekas jauh lebih dalam dibandingkan kebahagiaan.
kalau kau benar, kau menyakiti hatiku pun, aku senang.
kupikir aku akan bisa mengingatmu lebih lama.
pikiran yang aneh bukan?
sedaridulu aku bukan pengingat yang baik.
mungkin setahun dua tahun lagi, ketika aku sudah tak bersama mu dan yang lain lagi, aku sudah tidak ingat.
tetapi lain cerita, ketika semuanya meninggalkan sesuatu disini, di otakku.
ketika aku selalu bilang bahwa kalian adalah yang berharga,
lima atau sepuluh tahun lagi,
aku mungkin akan masih ingat.
kesakitan itu, luka itu, catatan catatan konyol ini.
mungkin sekarang akan menjadi sesuatu yang menyedih kan dan memusingkan,
tetapi di dalam hati aku senang, karena suatu hari nanti aku akan mengingatnya sebagai sesuatu yang menyenangkan.
bahkan saat ini,
aku selalu mengingat ini sebagai sesuatu yang mendebarkan.
kesakitan yang belum pernah kualami sebelumnya.
luka yang belum pernah kualami sebelumnya.
kejadiankejadian yang belum pernah kualami sebelumnya.
walaupun kau berpikir kau membawa keburukan padaku pun,
mengubah hidupku pun,
kau telah mengajarkan banyak sekali hal yang belum pernah kutemui sebelumnya,
kau telah membawaku kedalam dunia yang belum pernah kupijak sebelumnya,
kau membantuku menemukan apa yang seharusnya kutemukan,
kau membuatku mengalami banyak hal yang belum pernah ku alami sebelumnya.
terimakasih banyak, terimakasih.
aku tidak tahu berapa kali aku akan berterimakasih.
...terimakasih. kau mengajarkanku mengerti betapa pentingnya orang lain bagiku.
kau selalu membawa hal yang cerah, terang, lively.
tiga tahun ini.
kebahagiaan ini,
kesakitan ini,
tawa ini,
luka ini,
harta karun ini,
biarkan aku, mendekapnya lebih lama lagi.
walau sakit, walau berat.
teruslah berjalan, tanpa melupakannya.
di jalan yang kita anggap benar, yang kita anggap bercahaya.
dimanapun kau berada,
aku akan selalu mendoakanmu,
terlingkupi dunia yang berwarnawarni.
seperti halnya dunia yang telah kau bawa padaku, beserta temanteman kita yang tidak terlupakan.
tidak sebaik yang kukirapun tidak apa.
walau sudah tidak bersamapun.
katakatamu akan selalu kuingat.
jangan bersedih lagi.
kuharap selamanya akan begini.
terimakasih, telah mencurahkan begitu banyak waktu, perhatian, dan perasaan padaku.
aku senang, aku senang dengan kebahagiaan ini, dengan luka ini. dengan kekonyolan ini.
aku senang.
...terimakasih banyak, rasa terimakasih ini tidak akan berubah.
09 May 2010, 00:03.
ketika aku pernah bilang aku ingin rasa "ingin mengerti" ini tersampaikan,sekarang, aku ingin, doa ini, selalu tersampaikan kepadamu.berbahagialah, aku akan senang.PS: mungkin catatan ini seperti catatan orang mau mati? ah sudahlah,
No comments:
Post a Comment