setelah beberapa lama ga baca komik, michi mulai baca komik lagi (walau lewat internet sih) dan sebelum michi baca tu komik, michi baca review dulu di blog orang,(lupasiapa) dan michi pikir ga ada salahnya baca.
judulnya Watashi ni XX Shinasai! ( Do XX with me!)
satu lagi karya dari Ema Toyama, pengarang I'm Here!/Koko ni Iru Yo!
walaupun saia cuma kadang-kadang doang baca Nakayoshi, (soalnya lebih suka baca manga satuan) saia suka banget sama karya nya Ema-sensei yang superduper kawaii~. walaupun emang sebagian besar komik di Nakayoshi pasti kawaii sih.. hehe.
okey, here we goes,
Summary : Himuro Yukina adalah seorang yang pendiam dan ditakuti teman-teman satu sekolahnya dan dijuluki Snow Woman (wanita salju,hantu wanita terkenal) karena ia sering staring ke temen-temennya dengan alasan tidak jelas dan suhu tubuhnya yang dingin. padahal Yukina cuma melakukan observasi untuk inspirasi cell-phone novelnya.
Yukina sebenarnya adalah seorang penulis novel di cell-phone secara rahasia dengan nama samaran Yupina. yang mengetahui hal ini hanyalah sepupu Yukina, Akira, yang juga satu-satunya orang yang mau bersama Yukina di sekolah.
pada suatu hari ketika Yukina memusingkan pendapat dari readernya yang bilang bahwa novel Yupina kurang punya sensasi cinta, Yukina tak sengaja mencuri dengar seorang cewek sedang "nembak" seorang cowok paling populer di sekolahnya, Kitami Shigure, yang dikenal ramah dan baik hati terhadap orang lain. Namun sayang, cewek itu ditolak. setelah tu cewek pergi, Yukina ngeliat si Shigure lagi mengeluarkan buku agenda dan mencontreng sesuatu.
ketika ditanya, Shigure hanya tersenyum penuh misteri ke arah Yukina dan pergi. dan Geblek nya, si Shigure agendanya jatuh! ouuw.. akhirnya diambil Yukina dan dia baca isinya. Yukina kaget ternyata di dalam buku itu ada urutan cewek" yang udah pernah nembak Shigure dan satu-satunya yang belum di bunderin cuma Yukina.
akhirnya Yukina berpikir bahwa ia bisa memanfaatkan Shigure dengan ancaman buku tsb untuk menjadi lover pura-puranya agar Yukina bisa merasakan perasaan cinta yang bisa ia tuangkan ke dalam novel.
akankah mereka berdua dapat benar-benar saling mencintai? bagaimana nasib Akira?
baca Komiknyua! hahahaha.
michi's nooto : bagus sih, ada dua cowok keren lagi. cuma kadang gambarnya ga stabil atau terlihat ga mirip, walaupun bukan bigreason sih. tapi saia lebih suka cerita Koko Ni Iru yo! walaupun yuang ini juga mantep. Nice Shigoto, Ema-sensei!
~korede owari, byebye dacha!~
arigatou, issho ni waratte kurete, arigatou, issho ni naite kurete. hitori janai yo, kaeru basho ga aru kara. atashi wa itsumo, koko ni iru, machi,
Gadis itu terpaku di depan etalase kaca yang gemerlapan, memantulkan cahaya senja yang menyilaukan. Tidak peduli, ia terus terpaku dengan sorot mata “ingin” yang dalam terhadap sebuah benda mengkilat di balik etalase itu. sebuah gitar akustik. Gadis itu menelan ludah, tangan mungilnya menyentuh kaca etalase toko musik yang cukup besar itu. Membayangkan ia sedang memetik senar-senar gitar itu. memainkan lagu buatannya sendiri. Bernyanyi di pinggir pantai yang teduh.
Sekali lagi gadis itu menelan ludah.
“ Oi, Aniki*..” panggil seorang pemuda tampan kepada seseorang yang berada disampingnya, lebih tepatnya, kakaknya.
“ Hm? Ada apa? “ respon kakaknya. Yang mungkin orang lain tidak akan bisa membedakan keduanya, kakak atau adik. Malah mereka mungkin percaya apabila salah satu dari mereka mengaku bahwa mereka berbicara dengan kaca. Karena satu hal, mirip sekali.
“ apakah kau pernah berpikir kita mengenal gadis aneh itu? “ tunjuk sang adik ke seberang jalan, ke tempat gadis itu berada. Si kakak menoleh kea rah yang ditunjuk.
“ Sora-chan? “
~####~
“ AWWW~! “
“ Kaze! Kejam sekali kau memukulku~” keluh Sora seperti anak kecil. Si Adik, Kaze, tidak peduli. Ia malah memukulnya lebih keras lagi. Sora yang tidak terima ganti memukulnya. Mereka malah jadi bertengkar di jalanan. Si kakak, Arashi, hanya tertawa sembari menengahi.
“ Hei, sudah, sudah, jangan bertengkar di jalanan, nanti dilihat orang-orang..” ujarnya bijak. Kaze mencibir. Sora hanya tersenyum malu. Ia melirik ke etalase toko itu sekali lagi. tingkahnya yang kasat mata itu terlihat oleh Kaze.
“ apa yang kau lihat? “ Kaze ikut melihat ke arah etalase. Sora tidak menjawab.
“ kau ingin gitar itu? memangnya kau bisa main gitar? “ Sora terpancing. Ia berteriak sebal ke arah Kaze.
“ tentu saja! kalau aku punya gitar pasti aku akan berusaha belajar memainkannya!” sahutnya tidak terima.
“ Bodoh.. kita sudah kelas tiga, kau tahu itu? kau yang pemalas belum tentu bisa menguasai semua pelajaran apalagi hanya untuk belajar gitar!” peringat Kaze. Sora hanya mencibir, sedikit kesal.
“ hei, kalian sudah kuperingatkan untuk tidak bertengkar, bukan? “ kali ini ganti Arashi yang mengingatkan. Lalu Arashi mengacak-acak rambut Sora lembut.
“ Sora-chan, pasti bisa kok, tapi sebaiknya pikirkan dulu tentang ujian, Sora juga ingin lulus dan masuk SMU bukan?” ujar Arashi, memihak Kaze. Sora hanya mengangguk, sedikit kecewa karena tidak ada yang memihaknya.
“ tokorode, mengapa Sora-chan belum pulang jam segini? Sudah hampir malam, kau tahu? “ Tanya Arashi. Sora membalikkan badan, -ia memang berjalan di depan Kaze dan Arashi-.
“ latihan harian,” jelasnya singkat. Kedua tangannya berada di belakang kepalanya, bertaut. Gaya khas Sora.
“ kau masih ikut klub ternyata,” ujar Kaze menanggapi.
“ memangnya tidak boleh? “
“ kau sudah kelas tiga, kalau kau masih ingat,” sahutnya cuek. Sora menggembungkan pipinya, cemberut.
“ kenapa semua orang mengingatkan ku kalau aku kelas tiga? Sudah kubilang aku sudah tahu dan tidak ingin mendengarnya lagi! “ ujar Sora kekanakan. Ia menutup kedua telinganya dengan tangan sembari menggeleng. Rambut kucir duanya bergoyang-goyang. Arashi tertawa.
“ Hai, hai,baiklah kalau kau tidak ingin mendengarnya lagi, kami tidak akan berbicara apapun lagi tentang kelas tiga,” hibur Arashi sembari tertawa. Sora tersenyum riang, mengangguk.
“ setidaknya bebanku berkurang sedikit,” Sora menempelkan ibujari dan telunjuknya. Kaze hanya mencibir. Sora yang melihatnya langsung memukul Kaze dengan tas, Kaze hanya berlari sembari menjulurkan lidahnya, mengejek. Sora berteriak tidak terima dan mengejarnya. Arashi yang tertinggal dibelakang hanya tersenyum, geli.
~####~
Nama Gadis itu Manatsu Sora. Umurnya 14 tahun. Ia gadis periang yang bersemangat. Punya banyak teman karena sifatnya yang “hidup”. Ia masuk ke dalam daftar cewek paling popular di SMP Umimachi, yang terletak di sebuah kota kecil di pusat pulau Kyushu, Fukuoka. Seorang atlet lari yang cukup hebat dan menjadi salah satu andalan sekolahnya. Manis dengan rambut kecoklatan yang terbakar matahari laut, dengan kuncir dua yang bergoyang-goyang.
Ia berteman baik sedari kecil dengan dua bersaudara idola sekolah, Natsuno Kaze dan Natsuno Arashi. Mereka dua orang anak kembar yang hampir tidak bisa dibedakan, kecuali sifat mereka yang bertolak belakang. Sama-sama tampan, cool, dan menjadi incaran para cewek. Banyak murid cowok yang iri berkata begitu. Tapi sebenarnya tidak.
Natsuno Kaze adalah seseorang yang dingin, blak-blakan, dan kadang seenaknya. Ia selalu berkomentar dengan jujur atas sesuatu, walau kadang terlalu jujur sehingga membuat banyak orang sebal. Namun tidak masalah bagi Sora, karena sudah terbiasa dengannya. Sangat pintar dalam segala hal, baik pelajaran maupun olahraga. Ia idola para cewek-cewek karena sikap coolnya yang tidak dibuat-buat. Jarang tersenyum, dan berekspresi datar. Hanya dengan Arashi dan Sora lah ia bisa tersenyum dan setidaknya berkomunikasi dengan lebih baik.
Lain dengan Kaze, Arashi berhati lembut. Ia dijuluki Angelic Prince karena sifatnya yang lembut dan tulus membuat semua gadis-gadis di sekolahnya mabuk kepayang. Ia orang yang perhatian dan ramah, disukai banyak orang karena pesonanya. Lain dengan Kaze, ia tidak begitu pintar olahraga, ia lebih suka bereksperimen di laboraturium atau membaca di perpustakaan.
Walaupun mereka bertiga mempunyai sifat yang tidak sama, entah kenapa mereka berteman baik sedari kecil. Arashi sering mengatakan kepada kedua temannya itu bahwa mereka dipertemukan karena “takdir”, walau hanya disambut dengan tawa kecil Sora atau ejekan Kaze yang mengatakan “sok puitis”. Sementara Kaze mempunyai jawaban yang simpel, karena mereka bertetangga sejak dulu. Itu saja.
“ Ne, Kaze,” panggil gadis itu pelan.
“ Ha? “ respon si terpanggil cuek.
“ kau benar-benar akan keluar dari Atletik?” Tanya Sora, bernada sedikit cemas.
“ kalau iya kenapa? Kau merindukan aku? “ goda Kaze yang disambut pukulan cukup keras Sora ke bahunya. Kaze cuek dan memasang muka-tidak-sakit, lalu tertawa.
“ Ya, itu sudah menjadi keputusanku, bulat,” Kaze menekankan kata “bulat”. Sora hanya cemberut.
“ kan sekarang masih semester satu, Kaze, kenapa kau terburu-buru?” ujar Sora polos. Kaze menjitak Sora pelan.
“ Bodoh, aku tidak terburu-buru, kau saja yang melambat-lambat,” ejeknya sambil lalu. Sora mengejarnya.
“ memangnya kenapa, Sora-chan? Bukankah itu sudah keputusan Kaze? “ ujar Arashi yang tiba-tiba sudah ada di tengah-tengah mereka. Sora melipat kedua tangan di depan dada. Sedikit kesal.
“ Hu uh! Habis, Kaze kan atlet andalan nomor satu di sekolah, Aku sebagai wakil ketua atletik diprotes secara besar-besaran Karena ketua andalan kami mengundurkan diri..” adu Sora, dengan nada pelan sedikit tidak rela.
“ jadi kau telah mengakui ku sebagai nomor satu?” sinis Kaze. Sora memukul Kaze dengan tas.
“ kalau kau tidak mengalahkan ku pada lomba kemarin, aku pasti jadi nomor satu bodoh! Aku kan atlet sejati, jadi harus sportif,” bangga nya pada diri sendiri. Kaze mencibir.
“ bilang saja tak rela mengakuinya, ayo Aniki, kita tinggalkan saja atlet bodoh ini..” Kaze berbalik, dan berjalan pergi. Arashi yang sedari tadi disamping Sora hanya tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arah Sora.
“ Ikou, Sora-chan,” ulurnya sembari tersenyum.
Sora menyambut tangan itu tanpa ragu.
~#####~
Hening. Tidak ada derap langkah kaki atau apapun di belakang pintu yang tertutup rapat ini. dua bersaudara itu terdiam. Seakan sudah terbiasa dengan keadaan ini. Kaze mencoba memencet bel sekali lagi, sembari menyumpah kepada diri sendiri kenapa ia tidak membawa kunci cadangan. Sementara Arashi, ia mencoba mengintip dari balik jendela rumah yang cukup bisa dibilang mewah itu. tidak ada jawaban lagi. Bersamaan, mereka berdua menghela napas.
“ Lagi lagi.. “
“ Itadaima! “ sementara diseberang rumah dua bersaudara itu, Sora membuka pintu rumahnya dengan riang. Ibunya membukakan nya pintu.
“ Okaa-chan, makan malam ha..”
“ Ara! Kaze-kun, Arashi-kun, kesini! ibumu sudah menitip pesan pada kalian agar makan malam disini, ayo sini!” teriakan ibunya memotong pertanyaan Sora. Sora menoleh kea rah rumah megah itu. Sementara itu, dua bersaudara melangkah malas kea rah rumah Sora yang sangat familiar di mata mereka, sebagai pelarian akan apapun yang terjadi di kehidupan di dalam rumah megah itu.
Sora berbinar, girang. Kebetulan sekali, padahal tadi aku sudah berniat akan ke sana untuk diajari matematika, batinnya riang. Dua bersaudara pintar itu takkan segan membantunya bukan?
Kaze membuka gerbang pintu depan dan masuk, diikuti Arashi. Arashi membungkuk sedikit ke arah Ibu Sora, sementara Kaze yang terlalu malas melakukannya hanya tersenyum sedikit.
“ maaf lagi-lagi merepotkan, Oba-chan,” ujar Arashi sopan. Lalu ibu Sora bangkit ke dalam untuk menyiapkan makan malam. Sora yang masih berada di depan pintu tersenyum kepada dua bersaudara itu.
Ayah dan Ibu si kembar itu memang jarang pulang. Ayah mereka seorang reporter internasional yang sering diutus untuk meliput berita-berita internasional. Sementara Ibu mereka adalah pemimpin redaksi majalah wanita yang terkenal di Tokyo. Maka dari itu Kaze kadang mengeluh mengapa mereka harus tinggal di Fukuoka, yang letaknya menyebrang pulau dari Tokyo, dulu. Entah sejak kapan, ia tak pernah mengeluhkannya lagi.
Kesepian? Tentu saja. Tidak ada orang yang tidak kesepian akan hal seperti ini. sedari kecil Kaze mecoba untuk memahami hal itu. Mengapa orang tuanya pulang malam? Mengapa mereka selalu makan malam sendirian? Apakah orang tua mereka masih menyayangi mereka berdua? Kaze selalu bertanya-tanya. Tidak ada jawaban yang pasti tentang hal itu.
Beda dengan Kaze, Arashi jauh lebih mengerti. Ia mengerti semua jawaban dari pertanyaan yang selalu ditanyakan Kaze. Ketika Kaze sudah tak bisa menahan perasaan sepinya lagi, ia akan marah, dan bertanya-tanya mengapa mereka ditinggalkan. Namun Arashi bisa menjawabnya dengan tenang. Membuat Kaze tertegun. Mereka tidak sendirian.
Mereka berdua. Mereka yakin mereka akan selalu berdua, melengkapi, menemani. Tidak ada yang bisa mencampuri dunia mereka. Sebuah penghalang tipis antara mereka terhadap yang lainnya. Tak ada satupun yang bisa masuk. Tak ada satupun.
“ Ayo Masuk..” ujar Sora manis.
Seusai makan malam, dua bersaudara itu menemani Sora belajar di kamarnya. Arashi dengan sabar mengajari Sora yang kadang ogah-ogahan soal belajar. Sementara Kaze hanya terdiam, melamun di beranda jendela Sora. Menatap bintang yang bertaburan. Musim semi sebentar lagi berakhir. Udara mulai panas sehingga Kaze membuka jendela.
Kaze memandangi gadis yang sedang serius belajar tidak jauh diseberangnya. Manatsu Sora. Sejak kapan? Sejak kapan ia bisa masuk dalam dunia kami? Sejak kapan seorang gadis kecil bernama Sora ini bisa menembusnya?
Kaze termenung.
Seseorang yang bisa menembus dinding itu, dinding penghalang mereka berdua.
Apa arti Sora bagi kami? Apakah dengannya masuk ke dalam ruang lingkup kami, kami takkan membiarkan nya terluka? Apakah kami akan terus membiarkan kami bertiga bersama selamanya? Seperti yang selama ini ia lakukan dengan Arashi?
Sora lagi-lagi tertawa bersama Arashi. Entah apa yang mereka bicarakan, Kaze memandang mereka lama. Tawa mereka, senyum mereka.
Aku ingin menjaganya, menjaga senyum mereka, sampai akhir. Sampai akhir dimana aku tak bisa lagi melindungi mereka. Itu tekad Kaze.
Namun sampai sekarang,
Kaze masih terus berpikir, terngiang berulang kali.
Apa arti Sora bagi mereka berdua? Apa arti Sora baginya?
Bingung, akhir nya Kaze menjatuhkan diri ke tempat tidur Sora seenaknya.
“ HEI! Kaze! Seenaknya kau! Kau pikir ini kasur siapa hah?!” teriak Sora sembari menarik-narik kaki Kaze –walaupun sepertinya tidak begitu berguna.
“ Berisik… ini hanyalah kasur seorang anak bodoh yang tidak pintar…” ujar Kaze blak-blakan. Sora yang marah hanya membungkus wajah Kaze dengan selimut, sembari memukulinya agar menyingkir.
Namun sudah tak ada gerakan dari bawah selimut itu. Sora panik, mengira Kaze kehabisan napas. Ia langsung membuka selimut selimut itu dari wajah Kaze.
Ia sudah tertidur, nyenyak.
Sora hanya berdecak pelan. Sebenarnya ia ingin menarik Kaze sekalian untuk pergi dari kasurnya, namun tidak tega begitu melihat wajah lelah Kaze.
“ Kaze sudah terti..” pertanyaan Arashi terpotong. Sora menaruh telunjuk di depan bibirnya.
“ Sssst.. dia sudah tidur..” bisik Sora pelan. Arashi tertegun sebentar, kemudian tersenyum dan mengangguk. Sora mengusap dahi Kaze, menyingkirkan poni rambut Kaze yang menutupi matanya, lalu tersenyum.
“ Oyasuminasai..” ujar Sora sembari ikut berbaring disampingnya. Arashi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tapi kemudian ikut berbaring disamping Sora dan tersenyum.
Tidak sampai lima menit, keduanya ikut menyusul Kaze ke dalam arus tidur yang lelap.
~#####~
Kaze terbangun karena dengkuran halus yang terdengar di telinga kirinya. Ia membuka matanya pelan. cahaya matahari masuk dari arah jendela dengan tirai yang sedikit tersingkap. Kaze menoleh. Disebelahnya, Sora masih tertidur pulas dengan wajah polosnya. Kaze tersenyum. ia mengangkat tangan kirinya yang bertaut dengan tangan kanan Sora. Kaze melepaskannya pelan-pelan, berharap Sora tidak terbangun karenanya.
Kaze tertegun ketika melihat sosok Arashi yang sudah terduduk disamping kiri Sora. Memandang kosong entah kemana.
“ Aniki? “ panggilnya pelan. Arashi terkejut dan menoleh. Ia tersenyum dengan rambut yang sedikit acak-acakan.
“ Ohayou, Kaze,” sapanya hangat. Kaze tersenyum.
“ Ou, Aniki,” balasnya. Arashi menatap ke arah jendela.
“ jangan membukanya dulu,” Kaze mengerti maksud Arashi menatap jendela. Ia ingin membukanya untuk mendapat sedikit cahaya matahari. Namun Kaze tidak ingin Sora terbangun.
Arashi tersenyum dan mengangguk. Ia ganti memandang ke arah Sora yang masih nyenyak.
“ Kaze,” panggil Arashi pelan.
“ hm? “
“ Apa arti Sora bagimu?” tanyanya serius.
Kaze tertegun.
“ Arti Sora… bagiku? “ ulangnya pelan. Arashi mengangguk.
“ Aku..”
“ Kaze..? Arashi…?” potong Sora yang baru saja terbangun.
~#####~
“ Hoaaaaahhmm..” Sora menguap lebar. Sedari tadi pagi ia terus saja mengantuk. Sampai dalam perjalanan pulang inipun sudah tak terhitung ia sudah berapa kali menguap.
“ mengapa kau terus saja menguap seperti itu sih, kau tidak malu dilihat orang?” peringat Kaze sembari mengacak-acak rambut Sora yang memang sudah berantakan.
“ Aku ngantuk sekali..” aku Sora sembari menguap kembali.
“ sampai rumah aku harus segera tidur… “
Tiba-tiba suara deru mobil dari arah rumah dua bersaudara itu berdengung. Kaze langsung berlari kearah rumahnya, begitu juga Arashi. Sora yang masih setengah sadar hanya diam.
“ Ibu? “ ucap mereka berdua bersamaan. Seorang wanita paruh baya menoleh dari depan rumah itu.
“ Ah, Kaze, Arashi, ibu hanya ingin mengantar kunci dan mengambil pakaian ganti, dan ini, uang untuk makan malam kalian..” ujar Ibu itu sembari terburu-buru. Arashi menerimanya dengan tatapan kosong.
“ Ibu, mau kemana lagi? “ Tanya Kaze langsung.
“ Ibu akan kembali ke Tokyo, Kaze, sekiranya sampai majalah bulan ini terbit,” ujar Ibu dua bersaudara itu sembari masuk ke dalam mobil.
“ berhati-hatilah, kalian berdua dirumah, ibu pergi dulu,” pamit Ibu mereka dan langsung tancap gas, pergi, lagi.
Kaze dan Arashi masih terpaku di depan gerbang. Seakan ibunya yang datang tadi hanyalah khayalan belaka. Sesuatu yang hanya melintas, lewat. Tidak lebih dari itu.
Sora sudah kehilangan kantuknya. Ia menatap kedua sahabatnya dengan sedih di depan pintu rumahnya. Tiba-tiba Ibu Sora lagi-lagi memanggil mereka berdua untuk makan malam di rumahnya. Kaze berjalan seperti biasa, namun tatapannya dingin. Seakan akan ingin sekali merobek-robek majalah dari redaksi ibunya agar ibunya mengetahui mana yang lebih penting, mereka atau majalah itu.
Tidak jauh berbeda dengan Kaze, Arashi juga menatap kosong ke entah kemana. Sepertinya ia agak kalut dengan hal tadi. bahkan ibunya tidak mengucapkan “Aku pulang” sekalipun, ia sudah pergi lagi. Sora yang melihat mereka tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya menggenggam kenop pintu erat-erat. berusaha untuk tidak menangis.
Kaze dan Arashi melepas sepatunya. Ketika mereka akan masuk, pintu itu terbuka lebih lebar, dibelakangnya ada gadis mungil dengan mata berkaca-kaca tersenyum lebar.
“ Okaerinasai!” sambutnya ramah. Dua bersaudara itu tertegun.
~#####~
“ Arashi, kau sudah mengetahui jawabannya?” Tanya Kaze sembari memutar-mutar pulpen. Ia, Sora dan Arashi sedang mengerjakan PR bersama-sama. Namun Sora malah tertidur beralaskan pergelangan tangannya, seperti anak kecil. Kaze mengelus kepala Sora yang menyembulkan ikal-ikal kecil.
Arashi mengangguk.
“ Apa arti Sora untuk kita? “
“ Sora adalah.. jalan pulang. Satu satunya jalan yang terbuka ketika kita mengira bahwa semua jalan sudah tertutup, ketika kita berpikir kita sudah tidak punya tempat untuk kembali, ia selalu membukakan pintunya dengan senyum, ia adalah jalan pulang,” tukas Arashi pelan.
Kaze mengangguk.
“ dan aku berjanji, suatu saat nanti aku akan menjadi jalan pulangnya, apapun yang terjadi, pasti.”
to be continued.
disclaimer : Kinoshita Michi.
" kore wa, itsumo, itsumademo, oboeteiru yo, kitto." Kinoshita Michi, sesaat setelah foto kenang-kenangan kelulusan.
ga pernah ada perubahan, dari kemarin terus aja kayak gini. i'm such a coward, aku tahu. walaupun aku tahu kesalahan ku pun, aku terlalu takut untuk mengakuinya, -untuk diri sendiri pun, terlalu takut.
coward! coward! pengin sekali, padahal sudah dekat sekali, padahal aku sudah memikirkannya, benar-benar memikirkannya, gak berhenti. bagaimana caranya aku minta maaf? kapan aku bisa minta maaf? waktunya sudah sempit,
tidak ada yang menjanjikan kita bisa bertemu lagi untuk bulan-bulan besok bukan? tidak ada yang bisa memastikan kita akan bertemu lagi bukan?
lalu kenapa aku terus begini? berpura-pura tidak tahu? apa aku bisa terus bertahan seperti ini? apa yang harus kulakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik? apa tidak ada sesuatu yang bisa kulakukan?
bagaimana caranya? kumohon, siapapun, beritahu aku caranya. aku tidak bisa begini terus. ketika semuanya, semua anak kelas itu, meninggalkan kenangan yang begitu bahagia,
apa aku hanya bisa meninggalkan luka disisinya? bukankah itu sesuatu yang salah?
apa aku hidup hanya untuk melukai orang lain? padahal aku sudah mencoba untuk tidak merepotkan orang lain lagi. membuat orang lain khawatir lagi. sombong sekali, kau ingin berkata begitu?
aku tidak ingin sendirian. aku takut sendirian, aku takut gelap, aku takut ketika tidak ada orang lain, siapapun di sampingku. takut sekali. aku takut kehilangan orang lain yang penting.
sesuatu yang barusaja kudapatkan, yang kukira baru pertama kali aku benar-benar bisa mendapatkannya. ketika aku sudah berpikir aku berhasil. buktinya? aku hanya berhasil melukai orang lain.
padahal, aku hanya ingin menjaganya. menjaga ikatan itu, agar benang itu tetap terjalin diantara semuanya. ingin sekali. walaupun tidak punya secuil keberanian pun.
ketika aku bertanya lagi, memang aku punya benang itu? apa dari awal kita memang tidak punya "benang" apapun? lalu, kenapa kita bertemu kalau akhirnya saling menyakiti? untuk apa kita bertemu, saling bercanda, apabila nyatanya didalam hati ini tidak tulus? sebenarnya siapa yang pembohong? aku? aku tahu, dari awal aku lah pelakunya.
apakah tidak ada jalan selain memutusnya? apakah masih ada jalan pulang? jalan keluar? waktu yang sempit, jalan yang belum ditemukan.
apakah akhir dari kehidupanku masa SMP ini adalah sad ending? padahal aku benar-benar benci sad ending. akhir yang sedih.
apakah semuanya terus akan begini? kuharap tidak, aku akan mencoba mengusahakannya.
karena ini hidupku sendiri.
Kinoshita Michi, 24 April 2010.
belum ada jawaban, semua belum ada jawabannya. biarkan aku, mencarinya sendiri.
aku ada disini, akan terus berada disini. aku takkan mengikuti mu lagi, aku hanya akan melihatmu dari sini. sebagai seseorang yang paling penting, lebih penting dari diriku sendiri. entah suatu hari nanti, apakah perasaan ini akan tersampaikan padamu? Kinoshita Michi, 2010
kukira aku sudah bahagia, ternyata aku hanyalah seorang saja. lainnya, tidak bahagia. kupikir ia samasama bahagia, ternyata tidak.
kenapa ga sadar dari dulu kalo aku jadi benalu?
hanya dalam satu postingan, kamu menjawab semua pertanyaan yang dulu kutanyakan.
OK, aku coba untuk tidak menirumu lagi.
akan coba kutinggalkan, asal kamu ga membenciku. kekanakan bukan?
aku memang begitu?
lalu?
gomennasai.
ternyata aku yang zurui, maaf ya. kucoba untuk tidak lagi.
aku menyakiti hatimu, bukankah begitu? ok, aku tahu.
aku akan mencoba hidup dengan caraku sendiri.
hanya satu alasan, apabila kau menanyakannya, (mungkin?)
karena aku sekali lagiiiii tidak ingin kehilangan orang yang berharga. mungkin kamu lebih berpengalaman.
tapi kehilangan orang berharga untuk pertama kalinya? aku belum berpengalaman, maaf. hanya seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan miliknya yang berharga, walupun itu sama sekali tidak penting. maaf.
jawablah, terakhir.
kau membenciku? kenapa tidak bilang daridulu? aku akan mencoba untuk tidak egois. kukira aku mencoba membantu untuk menghancur siapa saja yang membuatmu sedih. tapi ternyata akulah yang selalu kejam.
lalu, apa aku harus menghancurkan diriku sendiri?
ok, aku akan menghancurkannya. perlahan.
karena aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. maaf.
moshiwake arimasen deshita, kupikir masih bisa lebih lama lagi.
okeh, ketemu lagi dengan zucchi disini! dengan membawa berita bagus, walau udah agak telat sih, zucchi baru tau cast nya kimini todoke live action dan pertama kali liat siapa yang main langsung pingsan! *lebay ah!* saia sih ga begitu peduli sama yang main jadi sawako *ditendang* tapi yang jadi KAZEHAYA-sama itu lho~ haduh, saia liat dia tuh entah harus sedih ato senang.
sebelum saia tunjukkan siapa yang cast jadi mereka berdua, saia informasiin dulu bahwa kimi ni todoke bukan dibentuk jadi dorama, tapi jadi movie, padahal lebih bagus kalo jadi dorama *hiks* jadi sekali nonton ga langsung abis gitu.. yah, mau gimana lagi laaah, enjoy aja.
so, yang jadi Kuronuma Sawako adalah, *jengjengjeng*
entah harus sedih atau senang, tapi kayane lebih ke senengnya soal nya si miura ini lumayan~ *blink* dia yang pernah main jadi si rambut putih *plak!* di Koizora itu lho, kalo gasalah namanya Hiro..
semoga kalian berdua bisa main bagus di film ini! saia berharap banget karena anime ini kesukaan saia! kalo engga kalian saia panggilkan hiruma~! YA~HAAAA!! *terbang pake helikopter*
hola, suzu comeback with a thousand smiles! ya~ha~ sebabnya adalah zucchi udah berhasil dapetin To Mothernya YUI yang zucchi kira zucchi harus nunggu sambil bengong sampe juni, ternyata berkat seorang teman FB yang samasama YUI lover, bilang udah ada, akhirnya saia ubekubek om google dengan riang gembira.
dan saia menemukannya! di tante mediafire ada! *lonjaklonjak* tapi zucchi belum dapet yang tonight, mungkin sama kayak muffler dulu kalik ya, keluarnya ntaran, mau rekaman dulu sih.. *sotoy abis*
okeh, daripada ga ada tujuan disini, saia mau share lirik To Mothernya.. kalo mau donlot minta sama om google ya.. *blink*
okayh, otanoshimi ni~ kore YUI-san!! *digaplok pake tomat* *tepar*
To Mother by YUI
datte anata itta janai namidagoe utsumuita mama
Because you told me Teary voiced looking away
uso mo tsukenakunattara ikite yukenakunaruyo to
That if you couldn’t even lie anymore Living on would not be possible
aisarete itai to omou kara donna itami datte waratte miseta ah ah
Since you wanted to be loved You kept on laughing Through any hardship
kanashimi tte atashi hitori dake nara kotaerareru no ni
Sadness is something I could endure If I were alone
yasashisa tte zankoku yo ne?
Kindness is so Cruel, Isn’t it?
kokoro made kokoro midareru mono
Even your heart Becomes confused
zutto isshoni itai kedo kirai na toko ga fueru hibi
I want (us) to be together forever but Things I don’t like about you seem to Increase by each passing day
nitamono doushi nanda yo ne? wakaru you na ki mo shitteru
We’re like-minded, aren’t we? I feel like I understand
aishiaeru hito ga dekita no sonna hi ga kureba kawareru kana ah ah
I have someone I can love now If that day were ever to come I wonder if I could change
kou sette mahou mitai ni hikaru itekurenai kedo
Happiness is… Although it doesn’t Shine like magic
nikushimi tte sasai na surechigai deshou? nakanaide
Isn’t hatred Just a slight misunderstanding? Please don’t cry
taka ga unmei nante kaete yukerun datte ie wo tobidashite yoru ni naita
Mere fate Is something you can change Crying into the night as I ran from the house
dare mo inai kouen no benchi de mukae ni kitekureru no wo matteita muka
And in that secluded park bench I waited for you to come pick me up
kanashimi tte yorisoeba izuku to naku atatakakute
Sadness is a thing If snuggled together, A thing of great warmth
yasashisa tte kawa ni areba fu to amaete shimau mono
Kindness is If it’s close to you Its taken advantage of
nee shiwase yo shiawase tabun atashi
Hey… I’m happy Probably Because
anata ga itan dakara
I had you With me
iyup, bagus banget lho lagunya, pianonya lembuuuut banget. serasa YUI tuh emang bener-bener mempersembahkan lagunya ini buat ibunya, tapi kayaknya dulu YUI tuh anak bandel apa ya? soalnya disitu dia bilang dia pengin berubah karena dia udah punya orang yang di cintai.
so sweeet.
oiya, on different topic, saia tadi menemukan sesuatu yang ga terduga. yang entah harus aku anggap sebagai sebuah kesenangan atau sebuah rasa bersalah.
gomen, sonnani tsuyoku nai'n da.
zucchi, 16 April 2010
maketakunai desu!
current music : Miwa - don't cry anymore current mood : bingung.. doushitara ii?? current anime : - current manga : - current plans : besok LATUAS. current info : mmmm.
kodomo no mama ja irenai, tsuji shion, otona ni naru kimi he.
baru beberapa menit tadi michi lagi browsing sambil baca fanfic dan buka-buka pesbuk, saia menemukan beberapa info. nah, sebelumnya, sebelum saia ke main topic, saia mau menginformasikan bahwa YUI akan mengeluarkan single ke 15nya alias yang terbaru! (kyaaahh!!!)
judulnya "To Mother", so pasti banget YUI dedicated this song to her okaa-san lah yaw~ Albumnya akan dirilis 020610 ntar, alias 2 Juni ntar, sesuai yang sudah di konfirm YUI di yui-net alias diary nya YUI,cant wait for her song!
berikut tracklistnya di single " To Mother " : #1. To Mother #2. Tonight #3. Gloria ~accoustic version~ #4. To Mother ~instrumental~
yang pengin saia kasih tau, di single ini YUI coba sensasi baru dengan piano! ga pake accoustic gitarnya yang biasa. penampilannya juga agak "beda" dengan gaya yang mature + piano : cucok!
tapi saia agak nyesel juga sih, paling bagus lagi kalo YUI rambutnya masih panjang! pasti keliatan lebih innocent lagi.. tapi gapapa lah, kalo rambutnya pendek kesannya imuttt~
ganbatte saa, YUI!
okay, off to our main topic, saia mau ngomongin tentang miwa, penyanyi dengan suara innocent ini penyanyi baru, dan lagu don't cry anymore nya ini adalah lagu debutnya si miwa ini. banyak yang bilang dia adalah YUI ke dua, tapi setelah dipikir-pikir sih, kayaknya enggak juga ya, soalnya suaranya kurang berwarna walaupun bagus, soalnya kelebihannya YUI adalah memasukkan semua perasaannya ke dalem lagunya, dan kayaknya miwa belum begitu deh, tapi lumayan kok, i like this song, this song remind me about someone in truth. hehe. ada yang tau siapa? =)
nah, silakan deh, saia kasih liriknya, dan link donlot nya! ~ =) otanoshimi ni.
miwa - don't cry anymore
girigiri datte hitorikiri datte
maketakunai no joudan janai wa
I don't cry anymore
don't cry anymore
tsuyoku naranakya ii kikaseteru
donna toki demo nakanai kara
walaupun semuanya nyaris usai, walaupun aku hanya tinggal sendirian
aku tidak akan menyerah, aku tidak bercanda,
i don't cry anymore, i don't cry anymore
aku memberitahukan kepada diriku sendiri, bahwa aku harus kuat,
apapun yang terjadi, aku takkan menangis
nukumori kanji nemuru to shiawase datta sore ga
eien ni tsudzuku to omotteta nanoni
doushite nan darou shinjiteita mono wa uso datta
konna toki soba ni ite kuretarai ii noni
ketika aku tertidur dalam kehangatanmu,
aku sangat senang aku pikir ini akan bertahan selamanya
lalu kenapa semua yang telah kupercayai hanyalah sebuah kebohongan?
disaat seperti ini kau harus berada disampingku
furueru ashi de ima fumidashitai yo
aku mencoba berjalan dengan kedua kakiku yang gentar
girigiri datte kagayaki takute
watashi nara mada yareru hazu da wa
I don't cry anymore don't cry anymore
namida koraete kao wo agetara
daijoubu da yo tte tsubuyaite miru
walaupun semuanya nyaris usai, walaupun aku hanya tinggal sendirian
aku tidak akan menyerah, aku tidak bercanda,
i don't cry anymore, i don't cry anymore
aku menghapus air mataku dan mengangkat wajahku
berkata pada diri sendiri bahwa aku akan baik baik saja
doko wo sagashitemo
watashi no ibasho ga mitsukaranai
koe ga kikitai yo honto wa aitai kedo
tidak peduli kemanapun aku melihat,
aku tak bisa menemukan tempatku aku ingin mendengar suaramu, aku benar-benar merindukanmu
furikaerazuni aruite ikanakucha
tetapi aku harus terus berjalan dan tak boleh melihat kebelakang
girigiri datte kagayaki takute
watashi nara mada yareru hazu da wa
I don't cry anymore don't cry anymore
namida koraete kao wo agetara
daijoubu da yo tte tsubuyaite miru
walaupun waktuku nyaris habis, aku ingin bersinar
aku masih bisa melakukannya sendiri
I don't cry anymore don't cry anymore j
ika aku masih bisa menghapus air mataku dan mengangkat kepalaku aku berbisik pada diriku sendiri
bahwa aku akan baik-baik saja
nani wo shinjitara ii no kamo
wakaranakute mogaite mayotte
tsukamitai ima kanaetai
chiisana kono te ni takushite nigirishimeru no
aku bahkan tidak tahu apa yang harus kupercayai aku hanya terus berjuang,
walaupun kadang kutersesat
aku akan mencari sebuah mimpi yang dapat kugenggam,
dan aku akan mewujudkannya dengan tanganku yang kecil ini
gomen sonnani tsuyoku nai nda
kujikesou ni naru toki datte aru yo
tatoe kasuka na kibou da to shitemo
mochitsudzuketai zutto
maaf, aku tidak sekuat itu ada juga saat dimana aku merasa tertekan namun apabila disana masih ada sedikit harapan
aku akan mencoba berpegang pada harapan itu
girigiri datte hitorikiri datte
maketakunai no joudan janai wa
I don't cry anymore don't cry anymore
tsuyoku naranakya ii kikaseteru
walaupun semuanya nyaris usai, walaupun aku hanya tinggal sendirian aku tidak akan menyerah, aku tidak bercanda, i don't cry anymore, i don't cry anymore
aku memberitahukan kepada diriku sendiri, bahwa aku harus kuat,
apapun yang terjadi, aku takkan menangis
muri yaridatte
gamusharaninatte
ikiteyuku nda owari janai wa
I don't cry anymore don't cry anymore
anata no koe wo omoidashiteiru
donna toki demo nakanai kara itsuka kitto waraeru ka na
ini bukanlah hal yang kuinginkan
walaupun aku ingin mencoba berani untuk menghadapinya
aku hidup dalam kehidupanku, semua belum berakhir I don’t cry anymore I don’t cry anymore aku mengingat suaramuapapun yang terjadi aku takkan menangis dan aku percaya suatu hari nanti aku pasti tersenyum, bahagia
saia suka lagu ini karena artinya yang nyentuh dan mengingatkan saia sama seseorang yang juga suka sama lagu ini. ni lagu sama dia tuh miiiriiip banget. i swear. dia juga orang yang kuat, dia berusaha untuk jadi kuat.
tapi kadang saia khawatir aja liatnya, orang yang berusaha untuk menjadi kuat menurut saia hanya seseorang yang memaksakan diri. saia juga pengin jadi kuat, cuma saia ga bisa terus memaksakan diri saia. mungkin karena pertahanan diri saia lemah atau gimana, tapi saia bener-bener nyerah. susah sekali.
jadi, jangan memaksakan diri, jadi diri kita sendiri juga adalah sesuatu yang kuat kok.
keep fighting, ne, someone.
michi, april 14 2010.
current music : miwa - don't cry anymore current mood : hmmmmmm... current anime : bleach? current manga : bleach? current plans : UAS, UAS! sama dandelion sky nya. hehe current info : new single YUI!
aku tidak akan menangis apabila aku masih mampu menahannya,
Aku sudah memutuskan untuk pergi. Aku sudah tidak peduli, keputusanku sudah tetap.
Tidak, tidak ada lagi yang menghalangiku.
Kurasa begitu.
Aku akan menuju ke sebuah tempat, yang tidak kukenal.
Aku akan tumbuh menjadi sesuatu yang besar.
Kupikir begitu.
Aku tidak perlu siapapun, sudah cukup. Aku menyadari bahwa aku ini egois.
Aku tidak membutuhkan siapapun lagi, aku bisa berjalan sendiri.
Kukira aku akan berkata begitu.
Aku, akan terus berjuang, di sebuah jalan yang kuanggap bercahaya.
Tak peduli, aku akan terus terbawa angin masa depan yang berhembus.
Aku percaya, aku benar-benar percaya.
Tapi apakah aku benar-benar bisa hidup, tanpamu?
Tanpamu berada disisiku?
Apakah aku yakin benar begitu?
Aku akan terus berlari. Tak pernah berhenti.
Yang selalu berusaha menghibur diri untuk tetap sanggup untuk pulang,
Walau nyatanya tak sanggup.
Mencoba untuk menjadi kuat, walaupun nyatanya begitu rapuh.
sebenernya sih, michi udah mau cerita tentang hari sabtu kemarin pas hari sabtunya juga, tapi sayang, modemnya baru mau sekarang, jadi mau gimana lagi yah?.
okay, jadi kemaren sabtu, michi-eicchan-ucchan main ke eicchan no uchi. niatnya sih mau nengokin ade'nya eicchan yang baru lahir, musu-chan. dia musuko alias cowok, first sight nya michi tentang ade'nya eicchan ini adalah, mungil banget!
biasanya michi liat bayi ga semungil itu, mirip banget si eicchan yang notabene juga mungil ato kuntet? *dibuang ke kali* pokoknya kayak gitu deh. tapi karena sepertinya sense kesukaan saia terhadap anak kecil sudah mulai berkurang, bahkan mungkin nyaris tidak ada, jadi saia ga begitu excited.
trus bantu-bantu di sana karena musu-chan mau di aqiqah-in. trus habis itu kita maen di depan rumahnya eicchan yang notabene masih alami. enak banget sumpah eicchan tu, dia bisa tiap hari liat bintang dengan jelas kalo depan rumahnya hutan kayak gitu! (bukan hutan sih, lebih tepatnya kumpulan pohon jangkung -lupa namanya-)
tiba-tiba si ucchan stress nya ( digetak ) kambuh. dia jongkok, kayaknya lagi ngeliat/nyari sesuatu. waktu michi tengok, ternyata dia lagi asik niup-niup setangkai bunga berbulu yang nyebar-nyebar, ofcourse, michi langsung excited, itu kan..
DANDELION!
wew, saia udah jarang liat ni bunga, setidaknya saia jarang/udah ga pernah liat dandelion lagi beranak(plaaak!) maksudnya berkembangbiak jadi putih-putih gitu. Sama ucchan ditiup-tiup, dia keliatan excited banget.
saia yang dari tadi cuma duduk liat-liat pemandangan, cari inspirasi, ngeliatin ucchan laaaaamaaaa banget, untungnya dia ga sadar, hahaha, tiba-tiba ada lampu dikepala saia, entah darimana, beli dimana, hehe.
Dandelion! sebuah bunga yang inspiratif.
ucchan bilang di rumahnya ga ada dandelion, saia juga jarang liat tapi saia yakin di sawah deket rumah ada, di kebun belakang deket rumah yang banyak semaknya juga pasti ada, cuma saia aja yang ga pernah liat, ato dandelion nya yang belum jadi putih-putih gitu.
ucchan pengin banget ada taneman itu di rumahnya, dan waktu malem malem saia search di kamar, Dandelion itu tanaman liar! eicchan juga bilang tu dandelion tumbuh sendiri. dandelion tuh tanaman liar. saia pikir tanaman liar itu pasti kuat, karena tanpa dirawat, tanpa diperhatikan, tiba-tiba mereka tumbuh begitu saja, sudah pasti mereka kuat bukan?
tapi lain dengan dandelion, walaupun batangnya tegak berdiri, mahkotanya yang sudah berkembang jadi putih-putih itu terlihat, terlihat rapuh. sekali tertiup saja akan langsung hancur semuanya.
michi perhatikan lagi, michi browsing lagi, michi jadi teringat, di beberapa komik yang pernah
michi baca, dandelion, apabila sebelum kita meniup anak-anak dandelion yang berwarna putih itu kita meminta sebuah keinginan, maka keinginan itu akan tersampaikan.
apakah betul? kayaknya itu emang pernyataan yang dramatis ya.
nah, kembali ke cerita, habis ntu kami habiskan dengan acara ngobrol-ngobrol gaje dan sedikit ngegosip ga jelas.
pasti kalo bareng sama mereka, saia jadi sadar banyak hal, i know it long ago.
saia jadi agak takut.
waktu SMP saia punya teman yang irrepreciable, karakter orang yang hanya bisa ditemukan satu dari 10ribu orang, i swear.
besok SMA, apakah aku akan seberuntung ini lagi?
i don't know. we met by destiny, and we separated apart also by destiny.
just go on, i know it. tapi kurasa, tidak akan semudah itu. bahkan aku tidak bisa membayangkannya.
just wish me luck, once again.
zutto issho ni iru, zutto soba ni iru.
i love them, my taisetsu na. hehe. piisuu~ (mengakhiri kata-kata dramatis dengan piisuu~ atau hehe adalah sesuatu yang tidak patut ditiru.)
chikai atta yume wo tadoru you ni, atashi mo ganbatte iru yo, my friend.
mungkin aku bukan yang terbaik, kalau dipikir sekali lagi aku juga tidak tahu mengapa kalian mau berteman denganku, karena kurasa kalian adalah salah satu diantara yang terbaik, dan aku akan mencoba menjadi seperti kalian, walaupun aku tahu itu nyaris tidak mungkin.
tapi tidak mungkin adalah suatu kata yang tidak masuk akal bukan? ;]
michi, itsumo koko ni.
12 April 2010.
current music : Yui - My Friend current mood : maleeeeess. ga moood. biasa lah. tapi excited juga. current anime : Bleach? current manga : - current plans : Bikin cerita baru trus di publish current info : seminggu lagi UASSS~
tadi siang, habis ujian praktek fiqih. Sesuatu terjadi. bukan masalah besar sih, with no particular reason, saia lagi ga mood ngapa-ngapain. tapi karena bentar lagi ada pembuatan karya ilmiah, saia sama ei-chan memutuskan mau buat questionaire buat survei ke ade' kelas.
sebenernya saia bertiga, sama ucchan, tapi entah kenapa saia (lagilagi) ga mood liat ucchan ngobrol sendiri sama yang lain. saia liat kaya'nya seru banget. Ketawa-tawa keras gitu. lagi-lagi sifat egois saia keluar.
lagilagi, saia berprinsip,
" mau gimana lagi, bukannya kita ga boleh nentuin apa yang pengin dia lakukan?"
entah kenapa tuh prinsip selalu ngeganggu saia.
apa aku bener? apa aku salah?
habis itu saia ngajak ei-chan keluar, pengin ngajak dia ke kelas sebelah, nemuin ficchan. setelah sedikit ngobrol, kami berdua (michi sama ei-chan) mutusin untuk bikin questionnare di koridor depan kelas. saia ngales aja sama ei-chan, pengin liat langit di luar.
cuma yang asli, saia pengep di dalem kelas. Pengap dalam arti lain.
setelah ngobrol dan diskusi beberapa lama sama ei-chan di depan koridor yang mirip anak ilang, anisa-chan (temen kelas sebelah) buka pintu kelas. dengan ramahnya (hehe) dia nanya, lagi apa? aku jawab aja, lagi bikin questionnare buat karya ilmiah, anis nanya lagi, kok cuma berdua? aku jawab aja sejujurnya, sama ucchan sih, cuma dia lagi asik ngobrol di dalem.
ga diduganya, anis-chan malah masuk ke kelas michi dan ga segan" manggil ucchan yang lagi ngobrol. di dalem hati saia, duh salting nih,
tapi akhirnya dia keluar dan semua berakhir bahagia.
yokatta. tapi aku mau minta maaf ma ucchan, sori, aku egois.
sankyuu anis-chan, kamu baik banget sumpah.
ganbatte saa ganbatte,
michii, 08 april 2010.
current music : Yui- JUST MY WAY. current mood : bete. current anime : - current manga : - current plans : - current info : -
tembus pandang yang dimaksud disini bukannya superhero. ataupun harrypott*r, bukan sulap, bukan sihir.
pernahkah kamu merasa jadi tembus pandang? dalam kamus zucchi, ada arti ganda tentang tembus pandang.
yang pertama, yaitu orang yang gampang sekali ditebak pikiran/perasaannya. yang kedua, kamu merasa tidak dilihat, padahal ada disampingnya. tetapi ia malah memperhatikan yang lain.
dan saia mau bahas yang kedua. pernah ga, kamu duduk disebelah orang yang dekat dengan kamu, misalnya teman. Kamu berjajar dengan orang lain, misalnya teman kamu yang lain. posisinya gini. teman kamu yang lain, kamu, terus temen kamu.
gimana rasanya kalo kamu ngerasa kamu engga dianggep ada? gak diperhatikan? malah temen kamu ngomong nya nyebrang, kamu ditengah-tengah cuma bengong aja. Padahal pengin banget ngomong sama dia juga/diajak ngobrol sama dia juga.
haha, ini salah satu pikiran egois yang tidak patut dicontoh. kita ngerasa ga diperhatikan. kamu dianggep ga ada.
kalo saia sih, sering ngerasa gitu, kadang sebel juga sih. pengin aja ngomong kok aku dianggep sebrangan doang sih, ;) tapi karna saia orangnya pengertian, biarin ajalah. toh kita ga berhak menentukan apa yang ingin dia lakukan.
ok, ini perasaan egois saia, i know.
so, it's end here.
mata ne.
current music : YUI - Driving Today current mood : biasa aja.. lagi ga mood ngapa"in.. current anime : - current manga : - current plans : besok masak. current info : ga ada kayane.
often sunk in her own thoughts, loves to learn everything interesting, has many big dreams, generally awkward and socialyze isn't her thing, but talks a lot when it comes to something she loves. Arashi owns a big part of her daily lives.