aku punya banyak teman. dari pertama ku membuka mata ke dunia hingga hari ini ku tetap melihat matahari dan kawalan bintang - bintang bersayap, mereka datang dan pergi. ada yang muncul dan kembali, ada yang hilang tak tahu pasti. ada yang tetap disini.
suatu waktu kami dipisahkan oleh angin,
angin kehidupan yang bertabrakan dan menggulung, berlainan satu sama lain. kami berpisah tempat dan menghilang dari pandangan. komunikasi sudah terlihat terlupakan.
suatu waktu kami dipisahkan oleh waktu,
waktu yang terus berjalan menyeret kami, arus perjalanan menghantam genggaman tangan kami. semakin kami terus diam maka kami semakin menjauh. ketika waktu memisahkan kami, kami tak coba bersatu kembali. lalu tali ingatan itu terputus.
suatu waktu kami dipisahkan oleh jarak,
tangan kami tak sampai lagi, walau berusaha manusia takkan mampu. jarak ini membuat kami merasa sesak. dimana kamu? ada apa denganmu? tidak ada yang mengetahuinya. hubungan menjadi pasif dan tak menentu, karna kerepotan kami biarkan berlalu.
suatu waktu kami dipisahkan oleh keadaan,
sulit. kami berada pada lingkaran kompleks sebuah kenyataan. realita itu membuat segalanya yang mudah menjadi susah. keadaan ini mendesak untuk menjauh, komunikasi sudah tak ada artinya. tanpa disadari, hidup merubah kami menjadi dua eksistensi yang berlawanan arah. komitmen tidak akan berguna lagi.
suatu waktu kami dipisahkan oleh kehilangan,
kamu menghilang dari hadapanku, pergi dan tak kembali. tanpa mengucapkan sepatah katapun kamu pergi, ketika sadar membutuhkanmu, sudah tidak bisa lagi. menangis pun tidak ada gunanya, kamu sudah tidak disini lagi.
suatu waktu kami dipisahkan oleh yang baru,
karna terpisah ruang kami bertemu kawan baru. karna suatu keadaan kami kesusahan dan kawan baru mencoba membantu. tanpa sadar kami terikat oleh sesuatu yang baru itu dan menghadap pada dilema. bagaimana kalau kami sampai melupakan sesama? nyatanya, tidak pernah ada gunanya berpikir begitu.
suatu waktu kami dipisahkan oleh perbedaan,
perbedaan cara berpikir sudah membuat kita merasa tidak sama. perbedaan keadaan membuat kami merasa kami tak punya hal yang dapat dibicarakan. perbedaan hal yang membuat kami merasa kosong dan perlahan menjauh.
suatu waktu kami dipisahkan oleh rasa,
aku merasa begini dan kamu merasa begitu. ketika kamu sedih aku merasa tak bisa menghibur. ketika aku kesusahan kamu merasa tidak bisa membantu. lalu kami sama-sama berpikir 'kami ini apa?'. kami merasa tidak bisa lagi berhadapan dan merasakan apa yang satu sama lain rasakan. apa ini teman? pikirku.
suatu waktu kami dipisahkan oleh ketidakpahaman,
aku tidak lagi tahu caranya berpikir, ia berubah. mungkin kami sama-sama berpikir begitu. walau berusaha pun kami sudah terlanjur basah, ketika aku berpikir ini sementara kamu berpikir itu, tidak pas adalah sesuatu yang sulit.
suatu waktu aku berpikir, masih banyak hal yang memisahkan aku dengan banyak temanku. lalu aku berusaha memikirkan jalan keluarnya dan aku tak tahu. semakin dipikir semakin melebar isi kepalaku. semakin aku merasa cemas dan takut tidak mengetahuinya.
dimana sebenarnya temanku itu? dimana mereka bersembunyi?
aku lelah akan seseorang yang datang dan pergi, ataupun mereka yang tetap disini namun kami tak saling mengerti. bagaimana caranya agar kami kembali? aku lelah dengan kutipan-kutipan berarti yang tidak memiliki jalan keluar untuk problema seperti ini. seakan yang membuat seorang yang bijak namun tak mengerti.
ingin kami menggali kenyataan namun kami sama-sama takut untuk mengetahui.
ingin kami bertanya mengapa kami berhubungan dengan orang-orang yang kompleks seperti ini.
aku hanya ingin bilang, maaf ya kamu berteman dengan orang seperti ini.
mungkin akan lebih menyenangkan, atau memang menyenangkan apabila berteman dengan orang yang biasa saja dan tidak sulit, bisa mengobrol seperti biasa dan tidak awkward seperti ini.
gomen ne.